Halaman

Kamis, 13 Juni 2013

SSS : Saya Salah Sangka

Jadi ceritanya, aku suka sekali makan pepaya, tapi suka kesal karena pepaya cepat sekali 'lenyet' kalau disimpan, padahal cuman hitungan jam. Hingga suatu saat, pergilah kami ke supermarket dan nampaklah ada pepaya yang mungil, kulitnya bersih dan warna merah dagingnya pun sangat menggoda. Hmm..namun harganya juga tak biasa, jauh lebih mahal dari pepaya biasa. Penasaran kutengoklah nama pepaya menggiurkan ini, oo Pepaya California... #pantesan kataku saat itu sambil mengangguk-angguk.. #sok ngerti aja hihi..
 
Sudah setahunan lebih, rutin sekali kami mengkonsumsi pepaya yang satu ini, termasuk si abang Devdan.. Hohoho dia pun lahap makannya loh.. Sampai detik itu, yakin sekali kalau pepaya ini dikembangkan di luar Indonesia, at least pertama kali dikembangkan di negeri jauh sana dan mulai ramai dibudidayakan di Indonesia baru-baru ini.
 
Tapih...ternyata celutukan cerita sore ayah semalem langsung sukses bikin aku terbengong-bengong dan tak pecaya.. Masak iya gitu si ayah bilang pepaya california itu asalnya dari subang... Hahahaha..iya SUBANG, Jawa Barat.. Deuh..ayah ini sok tau sekali yaa...wkwkwkwk... Eh.. muka ayah tapi tetep wae lempeng-mendatar loh walaupun aku ketawa ketiwi begini. Dan ayah bilang kalau dia itu serius...dan beneran.. Besok mau dikasih artikel buat dibaca katanya.. Mwahahaha segitunya sih Yah..#puk puk...
 
Dan siang ini, layar OCS kantor kedip-kedip, dan ternyata ayah kirim link ini :
 
 
Omaijot..langsung deh ya lari ke TKP, dan yang pengen ikutan baca coba deh buka link ini.
 
Gambar dipinjam dari : sini yaa
Ternyata memang benar, pepaya california itu aselinya emang dari Subang. Pernah dipasarkan dengan nama Pepaya Subang. Tapi gak laku. Eh begitu ganti nama yang dirasa lebih hits, yakni Pepaya California, penjualan pun meroket.. #tanya kenapa... Ziih..ternyata selama ini masih banyak orang yang mendeskreditkan produk kita sendiri, hikz termasuk saya. Iya ...saya ..!! =(
 
Graossh langsung berasa tertampar kertas merah bergambar pattimura, dan langsung berasa disinisin sama Patung Jendral Sudirman di deket Dukuh Atas sana.. tertohok dan tertonjok karena saya ternyata sudah ikut-ikutan memojokkan dan menyudutkan produksi dalam negeri, local content tinggi.. Omaigot.. Padahal berasanya, akhir-akhir ini lagi mulai cinta dan kampanye kecil-kecilan gitu soal mencintai produk dalam negeri, kayak sepatu ini, bahkan bela-belain beli pouch maika yang juga belum datang sampe sekarang, sengaja beli dompet Mokamula yang keren banget ini, isi goodiebag Devdan juga dibela-belain ada hasil karya anak bangsa. Demi apa semua ituh? Demi rasa cinta saya pada produk dalam negeri..
 
Arrgh..ternyata saya masih skala mini mencintai produk bangsa sendiri.. #menangis sesenggukkan di bawah kubikel kerja... Hihi...namapun saya tidak tau yaa.. Dan setelah tau saya jadi bangga sekali sekarang. Pepaya enak dan favorit kami ini, ternyata hasil bumi negeri sendiri.  Merdekaaaaaaaah..
 
Oia termasuk susu favorit saya ini.. ini mengandung local-content tinggi loh pemirsah.. walaupun penampakan seperti susu impor..
 
  
Ini cuplikan histori-nya, aselinya langsung saja dibaca di web resminya Greenfields yaa..
 
Greenfields
"The company commenced the development of a dairy farm at Desa Babadan, Gunung Kawi, Malang, East Java in April 1997"
Tuh kan Indonesia juga... Hehehe.. yuk..yuk...makin cinta sama produk Indonesia yuuuk... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you for leaving me a comment ^^