Halaman

Senin, 06 Januari 2014

Tipu-tipu si Pengontrak Rumah - 3

Lanjutan dari cerita tentang si AN (yang jahatnya gak kira-kira ini buat saya..) sebelumnya ada disini dan disini :
 
Akhirnya kami memutuskan hari itu juga bahwa THIS IS WAR. Kami tidak akan main-main lagi sekarang, dan tidak akan membiarkan si Mba AN ini mempermainkan kami lagi. Well OK dari segi pendidikan, kami yakin dia tidak akan cantik mainnya *sorry to say this but not mean to.., tapi dari segi pengalaman hidup well siapa yang tau.. Adakan pepatah bijak yang bilang "Kalau kepepet manusia itu akan bisa jadi superb!, both in good or bad things". Okaii mungkin si Mba AN akan jauh lebih pintar berkelit dan bersembunyi, karena sudah terbiasa melakukan ini, Tapi kami akan terus menghantuimu Mba AN #setel backsound serem...ihihihihi... *malah jadi takut sendiri saya nya.
 
Mungkin ini sekaligus bisa jadi tips, jika ada temans yang lagi terkena kasus serupa dengan kami, dimana ada orang yang coba menipu dan bermaksud membebankan semua tagihannya ke rekening kita *Hell No way Mba AN!*
  1. Tetaplah tenang. Bekerjasama dengan orang satu tim (Dalam hal ini tentu saja Pak Suami).
  2. Menginventaris / membuat list semua kerugian yang ditimbulkan oleh si oknum (Mba AN). Ada tiga masalah besar yang diciptakan oleh si mba AN ini ke kami, yang pertama adalah tunggakan listrik dua bulannya, plus waktu yang mepet dengan bulan ketiga, yang artinya taruhannya adalah listrik kami akan dibongkar jika tidak segera dilunasi. Yang kedua adalah sambungan TV Kabel Indo*is*on dengan masa kontrak minimal satu tahun, yang setelah diusut dia pasang sejal awal dia kontrak, dan baru melakukan dua kali pembayaran saja (ada tunggakan lima bulan sampai Desember ini plus biaya terminasi jika belum satu tahun ingin diputus sambungannya, sebesar 400 rebu sajah). Yang terakhir adalah sambungan telpon kabel dan internet Sp**dy dengan tunggakan 3 bulan belum terbayar. Total damage tentunya berjuta-juta, dan itu sangat besar buat kami.
  3.  
  4. Hubungi satu persatu pihak yang terkait, bicarakan solusi bukan hanya komplain.
  5. Kalau si oknum terus berkelit, jadilah detektif mendadak (kata lain dari Kepo hehehe..). Pokoknya gali info sebanyak-banyaknya dan sekepo-keponya. #Kepo itu ternyata bisa jadi hal positif loh
  6. Jalin kerjasama yang baik dengan pihak yang juga sama-sama dirugikan, hindari marah-marah.
  7. Untuk kasus oknum yang suka berkelit seperti AN ini, saya dan pak suami berbagi peran sebagai GoodCop dan BadCop dalam berkomunikasi. Maksudnya GoodCop itu adalah berperan sebagai negosiator, semua SMS atau telpon si oknum masih dilayani baik-baik dan sabar. Badcop muncul jika si oknum mulai nampak bermain-main, terkesan menyepelekan atau bahkan dengan sengaja mulai memutus komunikasi. Hehehe bingung? intinya mah kalau sudah menye-menye gak ada kemajuan solusi, badcop datang menggempur, tembak sana sini, #ciaaat #waaaattaw..#gubrak gubruk.. #hajar..ahahahaha keliatan dong yaa siapa yang jadi badcop.. *sambil dadah dadah...
  8.  
  9. Jangan lupa berdoa supaya dimudahkan semuanya dalam penyelesaian masalah yang ada.
  10. Simpan energi, untuk menyelesaikan masalah. *Thanks to Pak suami yang sama-sama terus saling mengingatkan #lope yu dah ah...
 
TV Kabel
Pertama yang saya hubungi adalah Indo*is*on. CS hari pertama yang melayani keberatan kami sangat kooperatif. Dia benar-benar mau mendengarkan dan sangat solutif, setidaknya hal ini bisa membuat konsumen yang lagi galau dan marah ini menjadi lebih tenang. Saran saya, kalau memang saat komplain dapet CS yang kurang OK, tutup telpon dan coba telpon kembali. Disarankan untuk segera melayangkan email/surat keberatan kepada Customcare Indo*is*on. Hari itu juga saya layangkan surat keberatan saya, lengkap beserta breakdown history keterlibatan hubungan saya dan si Mba AN yang hanya sebagai pengontrak dan tidak ada ijin dari pemilik sah rumah tersebut atas pemasangan TV kabel tersebut. Jangan lupa juga dicantumkan perihal keberatan atas semua biaya yang muncul akibat adanya pemasangan TV kabel tanpa ijin tersebut dirumah kita, baik itu sisa tagihan, sisa tunggakan, biaya pinalti dan atau biaya lainnya. dan juga sebaiknya segera request untuk  pencopotan atau pemindahan alat, baik itu antena-kabel maupun decoder dari alamat rumah kita. Kalau perlu sih kasih aja itu alamat si Oknum AN. *Nah, kalau yang ini kami memilih untuk main cantik Hehehe...*wink..
Saat ini pihak Indovision baru meng-agenda-kan pencopotan unit ini wiken nanti, semoga saja benar-benar te-realisasi yaa.

#Update : Semua komponen unit sudah selesai diserahterimakan kembali ke Indo*is*on, sabtu (4 Jan 2014) kemarin. Ada cerita lucu, jadi penagih TV Kabel ini nelpon ke HP mba AN dia cerita begitu diangkat oleh Mba AN dan bilang dari Indo*is*on langsung seketika itu juga dimatikan, dan HP mendadak mati. Dan tambahan informasi dari petugas ini, katanya kasus yang seperti kami ini cukup sering terjadi loh, tetapi biasanya konsumen/pemilik rumah malas mengurus dan cenderung membiarkan, err..IMHO bukannya ini sama saja kita turut serta men"ternak"kan kejahatan yaa? So please anyone..kalau memang harus dilaporkan, please make a move ^^
 
Sambungan Telpon Rumah
Lalu pihak kedua yang kami hubungi adalah Telkom tentu saja. Online telponnya sejujurnya kurang membantu. Tidak ada tercatat, nama pemasang telpon baik atas nama kami berdua (Saya dan Pak Suami) ataupun si oknum AN itu sendiri. Cukup puyenk.. Akhirnya setelah menelpon bolak-balik dan dipingpong kesana kemari oleh #108 dan #147, disarankan untuk langsung ke Plasa Telkom terdekat saja *err...tetep jauh juga buat kami..tapi yaa mau bilang apalagi.. Besoknya pas saya kesana (pas kebetulan lagi cuti juga sih), alhamdulillah dapet CS yang lagi-lagi sangat kooperatif, dia membuat laporan pengaduan yang sangat lengkap dan terperinci. 
Sayang Pak Bos nya gak ada waktu itu, jadi masalah belum langsung selesai. Hari Senin nya barulah kami bisa berbicara dengan kepala Plasa Telkom Depok, Pak NY, beliau mengatakan ini memang termasuk kesalahan Telkom kenapa bisa bebas terpasang tanpa seijin pemilik rumah. Tapi mereka juga akan melakukan internal investigasi sendiri, dan akan juga mengejar si Mba AN ini hehehe...*tuh jadi tekenal kan mba karena banyak yang nyariin..
Alhamdulillah juga sih, si bapak bilang kami terbebas dari segala biaya yang ada. Status sambungan sudah diblokir, baik telpon masuk maupun keluar, termasuk koneksi internetnya. Tetapi si bapak juga akan mengupdate lagi bila si oknum dan si pemasangnya sudah ada kejelasan akan segera menghubungi kita lagi. Saat mengurus pengaduan ke Plasa Telkom ini, jangan lupa membawa :

FC AJB/Sertifikat Rumah, FC KTP a/n pemilik rumah, surat perjanjian sewa rumah dengan si Oknum AN, FC KTP si Mba AN, plus saya kasih itu Print Foto closeup si AN, buat dipasang di papan wanted-person nya hehehe.. *Duh selamat ya Mba AN makin terkenal deh kamu sekarang..
 
Di sini jangan lupa minta print-out telpon keluar dari nomer yang terpasang dirumah kita itu. Plus juga alamat lengkap dan nama pemilik rumahnya. Bekal inilah yang setidaknya bisa buat kami mengejar mba AN untuk melunasi pembayaran listriknya itu.
 
Tunggakan Listrik
Pihak terakhir adalah PLN. Gak main-main, kalau yang ini mau gak mau harus diurus karena menyangkut langsung ke kami.  Kwh sudah dipakai, tagihan sudah berjalan, tunggakan pun gak main-main sudah dua bulan. Eksekutor PLN untuk bongkar listrik dirumah kami juga pasti sudah disiapkan, jika tunggakan berjalan sampai bulan ketiga. Ikhlas gak ikhlas, pembayaran dari kantong kami mendadak juga harus disiagakan #sedih. Mau marah! Lah iya gimana engga, ini lagi ngumpulin uang sekolahnya Devdan kok yaa kamu tega sih mbak, jahat begituh.
Di hari yang sama, kami ke Telkom tadi, kami terus menelpon si AN ini, tegas diemailpun kami nyatakan akan kami kejar kemanapun kalau sampai akhir bulan ini, semua urusan tidak diselesaikan. Mba AN menelpon dan ternyata dia sedang ada di PLN, saat kami kontak balik untuk menanyakan dua hal lain diatas seperti biasa telponnya tidak aktif. Bergegaslah saya dan pak suami kesana berbekal satu nama yang sering dia sebut tadi, Bapak J.
Alhamdulillah ketemuan sama bapak J dan diperlihatkanlah berkas laporannya, dan terpampanglah satu deret no HP atas nama AN yang lain, kami catat dan tentu saja satu SMS tekanan kami kirimkan. Ajaib, semenjak itu HP yang diawal dibilang sering error dan selalu sengaja dimatikan, selalu dalam posisi menyala, walau pastinya setiap telpon atau SMS kami selain masalah listrik tetap diacuhkan.

Minggu itu, mau gak mau saya harus menjadi pe-neror *demi stabilisasi sambungan listrik dirumah saya ini*. Kecanggihan dunia internet, terkadang tidak selalu menyesatkan. Ada info berguna yang bisa dengan mudahnya kita dapatkan dari puluhan sosial media disitu. Daftar list nama keluarga si AN ini dengan mudah kami dapatkan. Rekam jejak koordinat hampir semua keluarganya bisa kami catat. Disinkronkan dengan data dari Telkom, maka data lengkap nama. alamat rumah dan telpon masing-masing sudah tersimpan rapi di agenda kerja saya. Double save juga tentunya hehehe... Survei ke rumah dan tempat kerja orangtuanya adalah salah satu yang kami lakukan, semua info anaknya sementara kami simpan. Karena sejujurnya kami ini paling malas ngerusuhi orang lain (maksudnya disini adalah Orangtua dan anak AN, sementara ini yang nakal kan si AN ituh), maka kami tidak (atau belum) melakukan "sowan" ke rumah orang terdekat AN tersebut. Kami hanya mulai menyalakan bomb waktu saja, kami beri kesempatan untuk si AN ini menyelesaikan listrik paling lambat 27 Desember sore, jika tidak tentu saja Hukum Sosial Keluarga akan segera dijalankan. #Hehe nampak kejam? bukan menurutku, ini adalah batas dari yang namanya toleransi. AN dan mungkin juga si suaminya sadar, bahwa kami telah memegang hampir semua kartu AS mereka, jadi sementara tidak terasa ada usaha mereka untuk melarikan diri. Dan alhamdulillah hari itu juga tagihan listrik kami menjadi nol lagi.

Sementara ini alhamdulillah satu persatu dipermudah menyelesaikannya... dan perjuangan lainnya Insyaallah masih akan dilanjutkan...
 
 

1 komentar:

  1. jadi inget pengalaman ngejar "penjahat" kapan hari itu. Hihihii.
    Syukur Alhamdulillaah sudah beres ya Jeung. :D

    BalasHapus

Thank you for leaving me a comment ^^