Halaman

Rabu, 08 Januari 2014

Self Reflection : Tipu-tipu rumah kontrakan

Alhamdulillah masalah tagihan listrik sudah selesai. Telpon Kabel dan TV kabel semua statusnya memang sudah dinonaktifkan, walau harus kerja keras kami sendiri (tanpa campur tangan AN) yang mengurusnya. TV kabel malah sudah tercabut juga peralatannya 04 januari lalu. Tapi harusnya tagihan-tagihan ini masih akan terus mencarimu Mba AN.
 
Sejujurnya, pasti ada perasaan lega luar biasa karena satu persatu problem bisa kami lepaskan. Kami sudah secara sah tidak akan menanggung semua beban biaya yang ditimbulkan oleh si AN ini. Tapi kok rasanya ada yang aneh yaaa, masih takut saya ini membuka pintu saya untuk kembali dikontrakkan kembali. Masih baru memulai mencoba membuat list apa saja yang bisa saya dan pak suami jadikan pembelajaran kedepannya, utamanya tentang membuka kembali rumah kami untuk dikontrakkan.
 
Selain itu juga kok saya rasanya kasihan dan jujur saja agak menyayangkan baik itu pihak Indo*is*on dan juga Telkom, yang kurang kelihatan greget-nya untuk mengejar si oknum semacam AN ini. Padahal, saya juga sudah berusaha loh bekerjasama dengan memberitahukan balik ke pihak mereka semua informasi tentang AN yang saya tahu. Sampai sekarang ini yaa yang saya tahu yaa masih sama, AN masih melenggang santai (mungkin) di rumah kontrakannya yang baru sekarang, bahkan sudah pasang unit baru lagi mungkin di rumah itu... tetapi semoga kali ini kamu insap yaa mbak...*err sayangnya saya gak tau dimana dia mengkontrak sekarang, kalau saya tahu sudah pasti saya akan kasih wanti-wanti si pemilik rumah barunya agar waspada... ^^
 
Yaah semoga ada orang dari Telkom dan si TV kabel itu yang baca tulisan saya ini, terus bilanglah ke atasannya untuk bersemangatlah memberantas kejahatan semacam ini.. lah yaa situkan dirugikan juga sih..
 
Enihoo berbagai saran dan usulan, terus kami tanyakan ke senior-senior dikantor, tetangga rumah , orangtua atau mungkin ada yang iseng baca tulisan ini kalau mau kasih saran juga boleh loh *malah syenang sayanya*...tentang keamanan menyewakan/mengkontrakkan rumah. Sebaiknya apa sih tindakan preventif kita sebagai pemilik rumah tersebut.. Hiks sumpaah deh kami berdua sudah hampir dua tahun ini nyebur kesini aja masih berasa cupu, gak ngerti harus seperti apa biar gak kena kejadian kayak gini lagi.
 
Tapi mungkin coba kita list saja, beberapa kesalahan (yang waktu itu kami lakukan) yang bisa jadi dimanfaatkan orang lain untuk berbuat jahat ke kita.
 
Surat Perjanjian Sewa Rumah
Did :
  • Surat perjanjian sebenarnya sudah mengatur hal tentang pelarangan mengubah dan memasang apapun yang berkaitan dengan rumah tersebut. Semua harus dengan seijin pemilik rumah.
  • Penulisan nama dan data diri penyewa sangatlah minim, yang mana hanya terdiri nama, nomer KTP dan alamat yang kami tuliskan plek!persis KTP yang diserahkan, belum expired. Tapi minim info sekali. Keterangan penyewa bekerja dimana pun tidak ada, bahkan info tentang nama pasangan (istri/suami) tidak ada. bahkan kami gak tau dimana dia bekerja (fyi tapi pengontrak sebelumnya kami tahu dengan jelas dimana mereka bekerja loh, tapi yang ini kami benar-benar tidak tahu).
Next :
  • Mereview ulang tentang surat perjanjian ini dengan yang lebih detail termasuk akan ditambahkan poin tentang TV kabel dan juga sambungan telpon rumah, emm ada yang mau share contohnya ga ya temans? hehehe...kalau ada yang baik hati mau dunk saya di share hehehe...
  • Menambahkan form identitas si penyewa (jadi ada penulisan nama jelas, alamat rumah lengkap, email, telp, pekerjaan dan alamat tempat bekerja, identitas tentang kontak lain yang bisa dihubungi, jangan lupa no telp, alamat dan juga kejelasan status dengan si penyewa)
 
 
Dokumen Identitas Penyewa Rumah
Did :
  • Kami cuman punya satu lembar Fotokopi KTP (expired 2014) atas nama penyewa saja.
Next :
  • Harus ada ID penyewa yang lain selain KTP, yakni FC SIM dan KK (passport if needed)
  • Harus ada ID orang lain yang ikut tinggal disitu misal suami/istri/orangtua. ID harus berlapis berupa KTP, SIM (ditambah KK jika berbeda KK)
  • Perhatikan masa expired semua ID
  • Crosscheck semua alamat yang tertera disitu, kalau ada yang beda segera konfirm tanyakan dan pastikan alamat kontak yang bisa dihubungi
  • Beberapa saran mengatakan jangan diterima kalo bukan e-KTP, walaupun dengan berbagai alasan.
 
Saksi
Did :
  • Tidak ada saksi selain saya dari sisi pemilik rumah. Suami si AN kemarin sama sekali tidak ikut menuliskan nama sebagai saksi dan juga menandatangani surat perjanjian sewa rumah ini.
Next :
  • Mencantumkan istri/suami/orangtua/orang lain yang ikut tinggal di rumah sewa tersebut sebagai saksi
  • Ada saran supaya melibatkan tetangga/RT setempat sebagai saksi (well akan dipertimbangkan)
 
Kunjungan Berkala
Did :
  • Sama sekali tidak pernah berkunjung ke rumah yang sudah dikontrakkan, alasannya untuk kepentingan rasa nyaman si penyewa rumah. Kontrol selama ini dilakukan melalui tetangga rumah melalui HP.
Next :
  • Ada saran supaya sekali waktu mendadak kunjungilah penyewa tersebut, hitung-hitung memupuk silaturahmi sekalian bisa melihat langsung aktivitas penyewa tanpa tersetting. Syukur malah bisa menjalin silaturahmi yang apik.. *ehmm nice ide, terimakasih yaa..
  • Kalau engga coba lihat saja dari jauh sekali waktu aktivitas si penyewa
  • Kalau masih enggan juga, coba saja silaturahmi dengan tetangga terus sambil melipir bilang sekalian mampir tadi ada urusan sedikit dengan tetangga atau urusan RT hihihi... *namapun usaha kepo yaa bok...
 
 
Penyerahan Kunci di akhir masa sewa/kontrak
Did :
  • Suka banget ngegampangin, karena menganggapnya sudah dekat jadi main iya aja waktu dibilang kunci dikembalikan hanya nitip tetangga saja.
Next :
  • Serah terima kunci masuk dan keluar masa sewa harus langsung dengan pemilik. Jika gak bisa pada saat weekday mau gak mau harus dischedulekan pada saat weekend. (PR banget nih ngelawan rasa males pergi-pergi pas wiken)
  • Setidaknya dua minggu sebelum berakhir masa kontrak, cek semua tagihan-tagihan yang ada. (listrik, sampah, iuran RT dan iuran lain jika ada)
  • Saat akan serah terima kunci, cek seluruh keadaan bangunan, termasuk kabel-kabel aneh lain yang terpasang tiba-tiba.
  • Jika ada tagihan yang belum diselesaikan, sodorkan surat pernyataan tentang bagaimana dan kapan akan segera diselesaikan, cantumkan duedate dan tanda tangan diatas materai.  
Naah itulah list PR saya nanti jika sudah siap akan mengkontrakkan rumah lagi, semoga berikutnya yang menyewa adalah orang baik, sayang sama rumah kami terus dibeli #eh..  yawislah kabar-kabarin yaa kalau ada yang mau nyewa rumah di daerah Tanah Baru Depok.. :) #malah buka lapak wkwkwk..
 

1 komentar:

  1. Syemangat Mak. itu emang penyewa aja yang niat gak bener.
    Saya gak ngerti mau ngasih saran apa, yang ada malah mau nyontek listnya. Hihihi.. :D

    BalasHapus

Thank you for leaving me a comment ^^