Selasa, 15 April 2014
The Travelhotel Cipaganti Bandung
http://andikawidya.tumblr.com/post/82779251513/the-travelhotel-cipaganti-bandung
Selasa, 08 April 2014
Ikutan ke dokter gigi ^^
Pertengahan bulan Maret kemarin, akhirnya Devdan kami bawa ke dokter gigi anak. Kenapa akhirnya kami (ikutan) memutuskan membawa si abang ini ke dokter gigi, salah satunya adalah karena Devdan giginya sudah lumayan banyak, sudah campur minum susunya dengan UHT dan diselingi formula, yang paling penting adalah kami sudah mulai melihat ada spot (nampak seperti plak) yang warnanya antara putih susu kekuningan.
Bikin janji dengan dokter gigi ini lumayan bakalan bikin kaget loh sebenernya, kalau sebelumnya sama sekali belum pernah baca review di dunia maya tentang dokter gigi ini. Apa pasal? wuiih jadwalnya sudah padet merayap sodara-sodara. Untuk bikin appointment di tanggal 14 Maret kemarin itu, saya harus nelpon paling tidak tiga minggu sebelumnya. *geleng-geleng...
Dan kenapa juga sih yaa kami paksain ikutan 'latah' musti wajib ke dokter gigi ini, padahal yeiy udah tau antriannya entah dapet tanggal kapan. Yang pertama, sebagai emak pemakai behel (sampai sekarang) sering banget ketemu sama dokter gigi saya, dijelaskan bahwa sebaiknya kalau membawa anak pergi ke dokter gigi itu yang spesialis untuk anak (Pedodontist). Kebetulan dokter ini jam terbangnya cukup mumpuni menangani pasien anak, istilahnya tuh chance of success-nya 100%.. hahaha ya iya orang pasiennya memang anak-anak semua. Berikutnya adalah walaupun dapetin schedule-nya lumayan butuh sabar, tapi hampir semua orang yang review bilang kalau itu sebandinglah. Karena waktu kita konsultasinya itu memang sengaja diset lumayan lama. Kemarin itu ngobrol, nany, konsultasi dan curhat kira-kira bia sejam deh. Soal antrian? gak ada tuh yang pakai antri panjang, selama kita datangnya tepat waktu, soal pas kita set schedule itu memang sudah ditentukan hari dan jam nya.
Oia si dokter gigi ini, kebetulan praktek disuatu klinik yang tidak terlalu besar di daerah tebet sana. Klinik ini sepertinya tidak mentoleransi adanya keterlambatan, kalau telat mbak-mbak yang jaga didepan akan otomatis mencarikan jadwal baru yang terdekat, yaa bisa kira-kira tiga minggu lagilah hehehehe... So pastikanlah begitu set schedule terutama dengan dokter gigi ini datanglah ontime.
The Doctor (and friends)
Pelayanan semenjak kami masuk ke klinik kecil tersebut sudah sangat menyenangkan. Mbak-mbaknya ramah dan cukup cepat melayani kami, terutama untuk proses registrasi awal. Suasana ruang tunggu juga lumayan cozy, ada TV dan rak-rak yang penuh dengan barang-barang lucu dan mainan anak. Ada pantry-set mungil di lorong agak belakang, jadi kita bisa leluasa mengambil minuman hangat (self service yaa tapinya). Di belakangnya itu ada sekat-sekat tempat beberapa dokter lain bekerja.
Si dokter gigi yang kami tuju ini ruang prakteknya ada di lantai dua. Pertama kali menyapa, langsung agak tenang saya, karena ternyata memang sangat ramah. Bahasa tubuh ibu dokter cantik itu juga tidak langsung mendominasi pasien, dalam hal ini Devdan lah yang saya maksud. Berbagai cara dan trik (yang biasa aja sih sebenernya, tapi intinya tidak mendominasi si anak) bisa ibu dokter lakukan yang akhirnya membuat anak menjadi nyaman untuk duduk di kursi pasiennya (tau sendiri lah, kusi periksanya kan lil bit scary yaa kesannya apalagi untuk anak yang belum tau itu buat apa), dengan dipangku si Ayah tentunya...
Lima belas menit ngobrol dan diperiksa awal giginya, devdan masih santai dan ketawa-ketawa sambil ngajak ngobrol ibu dokter soal Thomas (Fact : disini devdan baru pertama kali kenal tokoh Thomas, karena selama ini kami memang belum mengenalkan Thomas, baru karakter chuggington sajoo). Berikutnya si ibu dokter meminta ijin ke kami untuk membuka mulut Devdan agak sedikit dipaksa/dipegang, karena pasti anaknya akan berontak bu dokter pun mencoba men"colek" plak kekuningan yang ada di gigi devdan.
Setelah sesi itu, mulailah bu dokter ini menjelaskan tentang kondisi gigi devdan. Bertanya tentang kebiasaan-kebiasaan Devdan, termasuk makanan dan minuman yang masuk serta aktivitasnya menyikat gigi. Seru loh konsultasinya. Bener-bener jadi kayak temen yang bisa kasih nasehat yang enak banget diterima di hati. Yah seperti yang sudah kami duga, di gigi Devdan sudah ada yellowspot (which is better than the brownspot but worst than the whitespot). Spot ini gak bakalan bisa hilang, tapi bisa dicegah dan mungkin agak bisa disamarkan keberadaannya. Caranya? Yaa dengan memperbaiki kebiasaan sikat gigi devdan dan mengontrol suplai makanan/minuman yang masuk. Memang PR sekali menggosok gigi anak seusia devdan ini yaa.. Kalau dibiarkan memegang sikat gigi sendiri emang keliatan keren sih kalau di foto hahaha tapi itu sama sekali gak bakal bersih, kalau dipaksa si anak juga bakal berontak dan ngamuk-ngamuk, progress sikat gigi akan samadengan nol.
So tips dari bu dokter ini lumayan cukup ampuh loh untuk mengatasi masalah ini. Yang pertama harus tega diawal, karena anak pasti akan marah, nangis (yeeah you name it lah!). Yang kedua harus kunci rasa sakit di jari telunjuk kita...hahahaha kenapa? karena bu dokter nyaranin untuk sikat giginya pakai kasa yang dililitkan di jari kita dan dibasahi dengan air matang hangat. Bisa kebayang dong yaa kalau pas si anak nangis marah lalu menggigit jari kita. Eh benar itu sakit loh jendral! *nulis sambil cenut-cenut telunjuknya*. Berikutnya harus konsisten. Nah kalau yang ini masih PR banget nih buat kami, mengingat kalau pas kami males "berperang" mood bersihin gigi juga ikut ngumpet entah dimana. Terus yang paling fun adalah kasih nama si Gigi itu, jadi pas disikatin bisa sambil ceritaan hahahaha... Itu terbukti cukup membantu loh ibues. Bahkan devdan sekarang udah bisa nunjukin gigi atasnya (sambil nyengir) kalau ditanya "si Untung mana?" dan "si cuplis" untuk gigi bawahnya hehehe... Tiap mau sikat gigi, tinggal bilang aja "Untung sama Cuplis nya mana? mommy bersihin yaa".. Awalnya pasti akan bilang OK walaupun akhirnya masih pakai nangis dan gigit dikit. Tapi itu sudah kemajuan besar dari devdan dibanding pertama kali kami menerapkan hal ini.
Yep! Intinya puas lah ke dokter yang satu ini. Biayanya juga gak semahal yang dipikirkan kok, sekitar 140k IDR waktu itu. Alhamdulillah dengan perhatikan dan coba jalani tips dari dokter ini terbukti kalau spot kuning di gigi devdan bisa tersamarkan, cenderung gak keliatan malah. Dan kebetulan juga kalau ketemu sama beberapa orang sekarang ini selalu dibilang gigi devdan putih yaaa... ^^ *emakpun syenang..
Oia jangan lupa untuk bikin next appointment di enam bulan berikutnya. Hehe hayoo jangan lupa kasih contoh sikat gigi yaa ke anak-anak terutama di malam hari *efek kebanyakan nonton iklan pastagigi XXdent di youtube*
Bagi yang tertarik, silahkan tanya-tanya ke :
The Smile Centre. (drg Nila Alya Moechtar, Sp.KGA )
Rukan
Royal Palace Blok B no.37.
Jl. Prof. Dr. Soepomo, 178A. 12810 – Jakarta
Selatan.
Telp: 021 8314973, 021 8314975
Jumat, 28 Maret 2014
Welcoming baby Inay ^^
Mau bercerita kalau di pertengahan bulan Maret ini, ada kabar gembira.. hehe kalau saya ini sudah resmi punya keponakan, yang cantik dan unyu-unyu. Yup si adek saya tercintah sudah sukses men-deliver si baby ini dengan selamat, dan alhamdulillah semuanya sehat. Perjuangan tentang melahirkan si bayi ini tentunya bukan hak saya untuk bercerita, karena rasa menggebunya pasti akan berbeda rasanya. Tapi kalau mendengar cerita dari si adek saya inyon ituh dan omaa suaminya, wedeleh prosesnya lumayan cepat dan geli-geli sakit gitu dengernya. Hahaha ada gitu loh cerita yang sebenernya bikin ngilu, tetapi karena prosesnya sudah terlewati jadi bisa lucu saat diceritakan ^^ *err semacam proses gunting-gunting sesuatu itulah pokoknya ahahaha - sok misterius*
Intinya, pertengahan maret kemarin keluarga kami bertambah satu lagi. Nama bayinya makjang puanjang kayak kereta api (feel sorry i wont publish it on here, Private and confidential). Pokoknya bagus arti namanya, mengandung doa dan harapan dari kedua orangtuanya pastinya. Semoga semua doa dari kedua orangtua mu itu bisa terus menjagamu yaa bebi kecil sayang ^^. Singkatnya panggilannya INAY. Dan karena kelahiran si Inay inilah akhirnya kami bisa leluasa untuk mengajukan cuti ke juragan-juragan kami. Yippie kami mau liburan ke Bali.
Introducing : Inay ^^ |
Kami berangkat pakai jadwal yang paling pagi. Emang beneran disambit *eh disambut hawa udara yang sangat menyengat panasnya. Sampai sana leyeh-leyeh, liat si bayi yang masih bobok. Dilanjutkan ngasih makan si bayi ganteng saya ini, sebelum akhirnya jemput uthie-nya di bandara yang dapet pesawat agak siangan.
Diperjalanan jemput uthie-nya, sempat juga nih bahas sama pak suami tentang wacana untuk nginep di hotel saja dulu, soalnya yaa rumah yang di Bali itu sama tempat tinggal si inyon, adek saya ini, lumayan jauhnya. Emm kira-kira jarak tempuh satu setengah jam kalau gak macet, Tapi sayangnya di DPS kan juga udah mulai ikutan nge-trend yaa Macet. Ijin dulu sama Bapak kesayangan saya itu, dan ternyata di OK-in. Jadilah sore itu juga kami on the spot nyari room yang available, tapi budget-nya juga gak bikin dompet jejeritan. Hahaha..
Nyarinya juga sengaja yang gak jauh-jauh dari keramaian kota dan juga rumah si inyon. Setelah beberapa kali "mampir" dan nanya-nanya, akhirnya kami putuskan untuk nginep di salah satu budget hotel di jalan teuku umar, DPS. Namanaya Pop Hotel (satu managemen sama Harris katanya). Hotelnya gimana? yaaa namanya juga budget hotel yaa, jadi cuman bener-bener buat istirahat, naruh barang, numpang mandi sama numpang sarapan aja. Lumayan loh tapinya, bersih lagi. Cuman emang KURANG suka sih dengan gaya para staff nya, maunya sih jualan konsep "Young and Fresh" gitu kayaknya. Tapi kesannya malah jadi ada yang dandannya jadi kayak preman gitu hehehe... Eniho murahlah disini cukup 288k per-malam, fasilitas untuk tiga orang dewasa terpenuhi.
Yeay, dengan begitu kami bakal bisa lebih sering jengukin si Inay unyuk-unyuk *sambil bolak balik cium cium gemes*
Nah kalau ceritaan tentang newly parents gini ini, sebenernya jadi menyenangkan buat saya dan pak suami khususnya. Kami jadi bisa sedikit bernostalgia. Betapa culunnya kami dulu. Saya yang takut-takut gendong pertama kali si Devdan kecil. Yang capeknya astaga luar biasa harus berkali-kali ganti popok. Belajar nyusu-in..Duh itu ya sakit banget loh yaa. Belum lagi harus belajar pumping, mikirin stok ASIp. Tutup kuping karena pastinya banyak mitos inilah itulah. Ngeri juga kalau pas puser nya belum puput. Hahaha so fun ya Yah! *jadi kapan mau anak kedua? wkwkwk...
Hadeh.. yowislah, buat adek-adek ku inyon dan omaa, semangat berjuang, susah memang awalnya tapi lama-lama biasa dan insyaallah guampang.. ^^ Jadi diri sendiri kalian saja, diskusi berdua mau gimana pola asuh buat si anak kalian nanti. Tutup kuping kalau banyak yang omong negatif sana sini. Jangan lupa tetap buka diri untuk mendengar saran yang positif, siapa tau cocok diaplikasikan buat kalian berdua hehehehe... Yang paling utama tetaplah semangat ngASI, apapun itu sedikit keras kepalalah untuk menyusui ^^ Sakit? tenang ada kompres, ada omaa yang biasa dimintain tolong menenangkan. Sedikit? hohoho tidak terbukti di kamu kan! Enihoo selamat yaa, selamat menjadi orangtua. Inay sehatlah selalu, kapan-kapan mainlah ke sini nak ^^ Naik kuda sama abang Devdan.. pokoknya We love you....
Kamis, 27 Maret 2014
Devdan pergi ke ANCOL
Hurray..wiken dulu, tepatnya Sabtu, 1 Maret 2014, Devdan ke Ancol (lagi). Targetnya adalah Ocean Dream Samudra (dulu terkenalnya sih Gelanggang Samudra Jaya Ancol) dan Seaworld. September tahun lalu, Devdan udah pernah bareng sama beberapa temen dan kakak kelasnya pergi ke seaworld. Tapi sayangnya, si ayah sama mommy gak ada yang ikut =( karena memang jika ikutpun gak bisa selalu barengan sama si bocil ini, dan lagi si bayi juga gak bisa full berinteraksi dengan teman-teman lainnya. Ah tapi yasudahlah yaa, toh terbayar juga wiken lalu, jadi juga kami tamasya ke seaworld.
Dari semalem sudah berusaha bikin si bayi bobok nyenyak, tujuannya ya biar besok fit dan nyaman buat jalan-jalan. Ini penting banget sih menurutku. Soalnya begitu si bocil ini gak nyaman, wohohoho it's the end of the journey, bocil rewel kalau gak segera dibikin tenang bisa stress. Emak bapaknya lama-lama bisa ketularan stress juga hehehehe. Syukurlah semaleman Devdan dan emaknya, bobok nyenyak ^^. Bangun pagi penuh semangat. Udah dibilangin ke si bocil, kalau hari ini kita mau lihat Ikan. Jadwal mandi, pup, sarapan dan minum susu pagi itu alhamdulillah lancar tanpa drama *lega. Jalanan juga lumayan lengang, dari awal pak suami bilang untuk jangan sampai kesiangan berangkatnya, karena jadwal show pertama di Ocean dream samudra, katanya jam sepuluh pagi. Maka jam setengah sembilan paling lambat harus sudah meluncur kesana.
Tertidur sepanjang perjalanan |
Ocean Dream Samudra
Sampai di Ocean dream samudra itu udah jam 10 teng. Foto-foto sebentar, terus antri beli tiket sembari liat jadwalnya. Harga tiket wiken 120k rupiah per-orangnya. Anak seusia Devdan masih free, dan tiket disini terusan sistemnya. Jadi bisa full sebenernya dari pagi sampai sore main disini.
Ternyata jadwal show pertama itu 9.45. Jalan dari loket tiket yang depan sampai gerbang utama lumayan jauh, tapi swejuk sih banyak pohonnya. Jadi sudah pastilah bakal terlewat show yang pertama (pentas aneka satwa). Dan benar saja, baru masuk ke area wisatanya, udah banyak orang yang keluar dari situ. Okai langsung ikutin arus aja, karena pasti mereka mau lihat show yang kedua (Atraksi singa laut). Cukup percaya diri, soalnya emang di jadwal show-nya, terutama yang pagi, gak ada yang paralel. Sempet kaget, ternyata pengunjung lumayan banyak yaa, seat nya nyaris full.
Sampai di Ocean dream samudra itu udah jam 10 teng. Foto-foto sebentar, terus antri beli tiket sembari liat jadwalnya. Harga tiket wiken 120k rupiah per-orangnya. Anak seusia Devdan masih free, dan tiket disini terusan sistemnya. Jadi bisa full sebenernya dari pagi sampai sore main disini.
Harga tiket Ocean Dream Samudra - 2014 |
Atraksi Singa Laut
Disini gak bisa dapet deretan kursi yang tengah, agak kurang okai soalnya kalau view nya dari samping.
Tapi lumayanlah, soalnya pawang-pawang singa lautnya plus si MC cukup mumpunilah menghidupkan suasana. Devdan udah bisa ikutan joged-joged sama tepuk tangan sama ketawa girang kesenengan. Ceritanya ada tiga ekor singa laut, namanya super kece Andhika (wew mirip yak ama nama saya T_T), saskia dan satu lagi saya lupa sodara-sodara. ketiganya ini sumpah kece banget atraksinya. Pinter dan tampak cukup menghibur penontonnya. Gak pakai nyesel deh kalau kesini. Durasi pertunjukannya sekitar tiga puluh menit.
Tapi lumayanlah, soalnya pawang-pawang singa lautnya plus si MC cukup mumpunilah menghidupkan suasana. Devdan udah bisa ikutan joged-joged sama tepuk tangan sama ketawa girang kesenengan. Ceritanya ada tiga ekor singa laut, namanya super kece Andhika (wew mirip yak ama nama saya T_T), saskia dan satu lagi saya lupa sodara-sodara. ketiganya ini sumpah kece banget atraksinya. Pinter dan tampak cukup menghibur penontonnya. Gak pakai nyesel deh kalau kesini. Durasi pertunjukannya sekitar tiga puluh menit.
Lagi serius ngeliatin singa laut
Pentas Lumba-lumba
Berikutnya kami buru-buru ke tempat atraksi si lumba-lumba. Kalau ini emaknya sih kayaknya yang demen hahaha... Kali ini saya berjuang untuk dapet posisi ditengah-tengah, dan berhasil dong. Cukup menarik, karena selama menunggu si lumba-lumba beratraksi, ada semacam camera pengintai gitu. Kamera ini akan "berkeliling" mencari "objek penderita" lucu-lucuan untuk penonton yang lain, jadi please behave yaaa hahaha.. kecuali emang situ emang pengen tampil... Lalu beberapa saat sebelum dimulai ada film pendek yang cerita kisah si pawang-pawangnya itu. Dan di ending film itu adalah ada lumba-lumba beneran yang melompat di udara... *aaah keren lah pokoknya.. Atraksinya sih sebenernya ya gitu-gitu aja, mulai nangkap bola, main holahop pake hidung botolnya, loncat sana sini, ngitung, tapi yaaaa beneran aku aja super takjub ngeliatnya.
Pas udah hampir selesai buru-buru liat jadwal selanjutnya dan liat jam. Sebenernya masih pengen liat pentas aneka satwa karena yang sesi pagi gak sempat terkejar. Tapi udah masuk jam makan siangnya si Devdan, mana masih pengen ke seaworld lagi. Jadilah diputuskan, kami keluar sebentar kembali ke mobil untuk kasih makan Devdan *hehe iyaa Devdan emang masih sulit kalau makan dikeramaian, faktor pendistraksi-nya kebanyakan. Selesai makan, kami putuskan saja untuk masuk ke seaworld. Fyi, tiket masuk Ocean Dream bebas keluar masuk asal masih bisa nunjukin stempel hari itu.
Seaworld
Harga tiketnya sekitar 60-80k rupiah per orang (lupa tepatnya). Di dekat loket ada semacam foodcourt gitu. Makanannya gak tau apaan. Meski belum makan siang tapi udah terkadung pengen makan junkfood yang ada di deket parkiran mobil.
Sejujurnya ke seaworld ini bukan hal yang menarik buat emak sama bapaknya. Nge-bosen-in banget soalnya, beneran. Tapi ngeliat Devdan loncat dan tereak girang, sambil nunjuk dan bilang "Fish..itu fish" " Fish Hawhrr (Hiu)" "Itu dia fish" "Kuwa-kuwa" itu rasanya hati ini adem banget hehehe... Apalagi pas lagi nonton jadwal kasih makan di bagian "Touch Pool" Hahaha...devdan punya jurus manggil kura-kura (yang mana yang bener harusnya penyu sih yaa di bagian itu hehehe..). Gak percaya? coba deh lihat foto-foto di bawah ini hehehe...
Sempet kasih makan kura-kura, terus liat ikan dugong sama ikan Arapaima dikasih makan. Nyobain masuk terowongan.. yang ternyata butek banget hari itu T_T. Jadi gak ada indah-indahnya sama sekali deh!. Ergh..walaupun ada tulisan pengumuman dan permohonan maaf di kaca terowongan yang bilang kalau hari itu lagi ada proses filterisasi atau apaan ya gitu namanya.. eh itu ganggu banget loh. Harusnya loh ini ya, menurut saya, sejak di loket pembelian tiket sudah di warning kalau kenyamanan hari itu pasti bakal terganggu karena lagi ada acara "bebersih". At least, pun misal nantinya kita memutuskan untuk tetep beli tiket, ya resiko ditanggung pengunjung. Dan yakin banget hati rasanya gak bakal se-nyesek ini ahahaha.. *iyaah saya memang pelit ^^*
Fiuh... dan hari itu diakhiri dengan saya dikejar-kejar Devdan yang lagi gendong boneka kura-kura bermata besar..sambil terus bilang "Mommy..mommy.." Hew... *lirik si ayah, sosok aseli sesungguhnya yang menginginkan boneka ini*. Baiklah mari kita bungkus nak, dan ayok kita makan siang dulu di Junkfood yang endeus banget Avocado float-nya itu hehehe..
Well, rasanya Devdan cukup senang hari itu. Di jalan pulang, si bocah kecil ini tertidur pulas di carseat-nya sambil memeluk kura-kura barunya. Ayah juga tampak sangat excited hari itu. Apa pasal? Bayangkan untuk pulang ke rumah kami yang ada di sekitaran bintaro itu, harus muterin jalan tol yang mengelilingi Jakarta itu, entahlah apa namanya... Hoahmm...karena ngantuk, sorry yah kami berdua tidur dulu ya hehehe...
*see you di liburan berikutnya ^^
Berikutnya kami buru-buru ke tempat atraksi si lumba-lumba. Kalau ini emaknya sih kayaknya yang demen hahaha... Kali ini saya berjuang untuk dapet posisi ditengah-tengah, dan berhasil dong. Cukup menarik, karena selama menunggu si lumba-lumba beratraksi, ada semacam camera pengintai gitu. Kamera ini akan "berkeliling" mencari "objek penderita" lucu-lucuan untuk penonton yang lain, jadi please behave yaaa hahaha.. kecuali emang situ emang pengen tampil... Lalu beberapa saat sebelum dimulai ada film pendek yang cerita kisah si pawang-pawangnya itu. Dan di ending film itu adalah ada lumba-lumba beneran yang melompat di udara... *aaah keren lah pokoknya.. Atraksinya sih sebenernya ya gitu-gitu aja, mulai nangkap bola, main holahop pake hidung botolnya, loncat sana sini, ngitung, tapi yaaaa beneran aku aja super takjub ngeliatnya.
Pas udah hampir selesai buru-buru liat jadwal selanjutnya dan liat jam. Sebenernya masih pengen liat pentas aneka satwa karena yang sesi pagi gak sempat terkejar. Tapi udah masuk jam makan siangnya si Devdan, mana masih pengen ke seaworld lagi. Jadilah diputuskan, kami keluar sebentar kembali ke mobil untuk kasih makan Devdan *hehe iyaa Devdan emang masih sulit kalau makan dikeramaian, faktor pendistraksi-nya kebanyakan. Selesai makan, kami putuskan saja untuk masuk ke seaworld. Fyi, tiket masuk Ocean Dream bebas keluar masuk asal masih bisa nunjukin stempel hari itu.
Seaworld
Harga tiketnya sekitar 60-80k rupiah per orang (lupa tepatnya). Di dekat loket ada semacam foodcourt gitu. Makanannya gak tau apaan. Meski belum makan siang tapi udah terkadung pengen makan junkfood yang ada di deket parkiran mobil.
Sejujurnya ke seaworld ini bukan hal yang menarik buat emak sama bapaknya. Nge-bosen-in banget soalnya, beneran. Tapi ngeliat Devdan loncat dan tereak girang, sambil nunjuk dan bilang "Fish..itu fish" " Fish Hawhrr (Hiu)" "Itu dia fish" "Kuwa-kuwa" itu rasanya hati ini adem banget hehehe... Apalagi pas lagi nonton jadwal kasih makan di bagian "Touch Pool" Hahaha...devdan punya jurus manggil kura-kura (yang mana yang bener harusnya penyu sih yaa di bagian itu hehehe..). Gak percaya? coba deh lihat foto-foto di bawah ini hehehe...
Tuh kan beneran dateng kura-kura nya *eh penyu nya...
Sempet kasih makan kura-kura, terus liat ikan dugong sama ikan Arapaima dikasih makan. Nyobain masuk terowongan.. yang ternyata butek banget hari itu T_T. Jadi gak ada indah-indahnya sama sekali deh!. Ergh..walaupun ada tulisan pengumuman dan permohonan maaf di kaca terowongan yang bilang kalau hari itu lagi ada proses filterisasi atau apaan ya gitu namanya.. eh itu ganggu banget loh. Harusnya loh ini ya, menurut saya, sejak di loket pembelian tiket sudah di warning kalau kenyamanan hari itu pasti bakal terganggu karena lagi ada acara "bebersih". At least, pun misal nantinya kita memutuskan untuk tetep beli tiket, ya resiko ditanggung pengunjung. Dan yakin banget hati rasanya gak bakal se-nyesek ini ahahaha.. *iyaah saya memang pelit ^^*
Fiuh... dan hari itu diakhiri dengan saya dikejar-kejar Devdan yang lagi gendong boneka kura-kura bermata besar..sambil terus bilang "Mommy..mommy.." Hew... *lirik si ayah, sosok aseli sesungguhnya yang menginginkan boneka ini*. Baiklah mari kita bungkus nak, dan ayok kita makan siang dulu di Junkfood yang endeus banget Avocado float-nya itu hehehe..
Devdan senang menggendong boneka hasil merayunya tadi
Well, rasanya Devdan cukup senang hari itu. Di jalan pulang, si bocah kecil ini tertidur pulas di carseat-nya sambil memeluk kura-kura barunya. Ayah juga tampak sangat excited hari itu. Apa pasal? Bayangkan untuk pulang ke rumah kami yang ada di sekitaran bintaro itu, harus muterin jalan tol yang mengelilingi Jakarta itu, entahlah apa namanya... Hoahmm...karena ngantuk, sorry yah kami berdua tidur dulu ya hehehe...
*see you di liburan berikutnya ^^
Jumat, 28 Februari 2014
Outting : HighLandPark Resort Mongolian Camp
Hai heloo sudah tanggal segini aja ya gak berasa.. Tapi belum juga ada postingan tentang liburan kemana gitu ahahaha..ya iya sih namapun baru awal tahun yaa.. Yasud..barusan beberes dikiiit folder di PC dan ngeliat ada folder foto pas acara outting kantor akhir tahun 2013 lalu. Waaw, pastinya yaa setiap kantor pasti ada aja outing seru kemana gitu. Pas 2009 sempet ke Bali. Terus 2010 ke Pulau Ayer. 2011-nya nyobain ke Surabaya dan Malang. Tahun 2012 lalu sayang banget gak bisa ikutan pas acaranya di Lembang, soalnya Devdan masih bayi banget hehehe. Nah akhir tahun 2013 kemarin ini, pas tau acaranya ada di Highland Park Resort-Mongolian Camp, Bogor.. plus udah gak bisa menghindar dari bujukan si Pak dan Bu Bos saya, yo wes lah diputuskeun berangkat saja. Devdan pun dijagain oleh uthie-nya.
Jumat, 20 Desember 2013
Starting point-nya saat itu tentu saja dari kantor. Saya dan pak suami memutuskan gak ikutan rombongan bis, just incase tetiba ada apa-apa sama si bayi, jadi bisa cepat meluncur kembali ke rumah. Perjalanan Jakarta-Bogor relatif cepat karena lewat jalan tol. Kira-kira rute-nya kemarin seperti ini :
Eh tapi kemarin keluar tol-nya gak ambil yang situ sih, ambil satu belokan lagi terus masuk kota Bogornya, muterin Istana Bogor-nya dikit terus ambil belokan yang ke arah Sindang Barang. Huwoo jalannya relatif kecil tapi masih muat mepetlah dua mobil. Angkotnya buanyak banget. Ngetem juga sembarangan aja lah terserah mereka. Nanjak udah pasti yaa, soalnya kan kita mau memang mau menyepi ke puncak gunung gitu #mulai_lebay.
Makin ke atas, makin sempit jalannya. Bahkan makin sepi rumah-rumah penduduknya. Udah mulai putus asa aja ih kami ini, kok ya gak nyampe-nyampe aja. Kira-kira hampir tiga jam perjalanan #pake acara berhenti dan nunggu rombongan bisa yang salah belok dulu juga.., akhirnya kumpulan bangunan putih-putih, bulet-bulet itu pun nampak juga. Hurray gak sabaran aja ini pengen gelesotan di kamarnya.
Parkirannya cukup luaslah.. Cuman yaa itu lumayan juga kayaknya kalau harus geret koper dari tempat parkir sampai ke lobby-nya. masuk ke dalem lagi langsung keliatan kolam semi-semi waterpark gitu deh ditengah-tengah area si resort ini. Dan berhubung ini acara kantor yaa, jadi ya gak bisa seenak saya mau langsung nyemplung kesitu *bisa langsung disuruh pulang saya sama panitianya ahahaha.. Oia dan belum bisa juga langsung masuk kamar, karena jam chcek-in nya itu jam dua siang sementara kami tiba disana itu jam sebelas kurang. Ada semacam ballroom gitu yang bisa dijadikan tempat meeting juga, dan dilantai bawahnya itu ada ruang rekreasi-nya. Jadi semacam ruang santai gitu, banyak mainan disitu *err..jangan banyangin yang kayak kolam bola, perosotan dll yee...hihihi... Mainan yang aku maksud itu tuh kayak meja bilyar, tenis meja alias pingpong, papan catur, terus ada juga foosball. Ada colokan listrik buat nge-charge HP juga lumayan lah buat yang suka update social media ^^
Foosball
Catur
Tenis Meja
Bilyar
Sementara nunggu waktu sholat Jum'at, saya dan beberapa teman sibuk aja gitu, spotting. cari tempat buat foto-foto Hehehe... terus baru nyadar, kalau emang sebagian pengunjung Resort ini tuh emang peserta gathering. Jadi kayaknya bakalan selalu rame yaa tempat ini.
Deket tenda-tenda semi permanent
(masih) Deket tenda-tenda semi permanent
the pool
Di bagian belakang resort-nya
Ada dua tipe bangunan kamar sih kayaknya yang aku liat. Yang satunya itu semi permanen (luarnya masih kayak tenda gitu, tapi sudah dikeramik permanen, full AC, pokoknya dalamnya mah berasa kayak hotel gitu aja), letaknya agak lebih di belakang. Dan yang satunya sudah full permanen, maksudnya tuh dindingnya udah tembok beneran gitu, bukan yang macem tenda itu, tapi desain bangunannya tetep dimiripin banget sama tendanya Mongolian ituh. Nuansa dalemnya pun ungu.. Mongolian banget gak tuh *tetiba sotoy saya ahahaha... Eh itu sih kemarin tenda saya yaa, gak tau juga kalo yang lain ungu juga tak kamarnya hehehe. Eh tapi maaf yaa karena padat schedule *tsaah sok ng-arteees dah ah!, jadi beneran baru nyadar kalau gak punya foto satupun kamarnya, jadi..sile googling saja yaa T_T heuheu...
Letak bangunan yang permanen ini lebih deket ke arah kolam. lobby dan juga si ballroom itu tadi. lebih strategis-lah menurutku. Pas acara kemarin dapetnya jatah yang permanen ini. Satu kamar bisa diisi sampai lima orang loh. Memang disediain tambahan kasur melantai di masing-masing kamarnya. Jadi seru aja lah, sehabis acara diluaran sana bisa gosipan gitu sama temen-temen yang lain *ahaha njuk malah nggosip loh!
Ballroom
Balik lagi ke acaranya. Siang itu kami makan siang dulu, habis itu lanjut division meeting. Sebagian ikutan Grup Game terus ntar tukeran gitu bok. Grup game ini ceritanya masak-masakan gitu deh. Ada beberapa bahan yang udah disiapkan, tiap grup harus masak dua macem masakan. Yang ribet itu masaknya harus ganti-gantian gitu deh ah. Penyajiannya harus cantik. Makjang tim kami memutuskan bikin PizzaMie dan Ubi goreng gitu deh. Gedebrak gedebruk gayanya sok macem chef professional gitu deh. Hasilnya tim kami tampilan dan masakan kami yang paling amburadul. Yaa maklum tim ini isinya cheerleader semua sih, nyemangatin orangnya jago tapih pas eksekusi lupa tugas malah sibuk nyemangatin yang lain ahahaha..*kacau!tapi seru!
Ini Chef Jurinya ^^
Eh tapi yaa soal rasa, chef juri aja bilang ini enyak banget hasilnya. Tuh kebuktikan langsung ludes dimakanin peserta yang lain. Kalah mah ya udah sih yaa..yang penting ketawanya dapet. :)
"Tim Ancur"
Ludes dalam sekejap dong!
Malemnya Gala-dinner ceritanya. Pakai ngundang artis segala, si saskia gothic itu loh. hahaha yang KW banget tapihnya hohoho... Agak bingung ini kenapa dipilihinnya acara dangdutan yaaak..awalnya sepi aja, gak ada yang mau joget. sampek kesian loh itu sama mbak-mbak penyanyinya. Nah tuh, lagi-lagi jiwa cheerleader kawan-kawan muncul, langsung deh kompakan maju kedepan. Eh tapi yaa masa si mbak nya gak tau lagu dangdut hits yang lagi nge-Hits banget, lagunya Soimah itu loh.. *err sebenernya aku juga gak ngerti sih waktu itu ahahaha...jadi lagi-lagi gagal bangun momennya. Tetapi syukurnya terselamatkan acara malam itu dengan hiburan yang agak tegang..yaitu Hipnotis.
Eih aseli yaa serem banget loh itu ya, ngeliat temen dihipnotis, disuruh ini itu manut aja.. Iya beneran kayak yang diacara TV nya si UyaKuya itu dulu. Makjang gue kira itu dulu total settingan loh yaa..Ini temen saya mah beneran gak ngerti apa-apa loh. Mana pake adegan ninju lantai lagi *duh lupa waktu itu disuruh apa yaa. Besokannya tangan temenku itu bengkak sodara-sodara. Dan habis acara memukul lantai itu, yang tadinya kami agak menikmati acaranya, jadi pada berasa Bete. Oia fyi, awalnya ada sekitar empat orang yang dihipno. ternyata bener loh gak semua orang berhasil di hipno. Asal kitanya aja ngelawan. Hihihi tapi ada satu meneHer kami yang tiduran aja dilantai dari awal sampai akhir acara Hipno-hipno an ini. Hahaha pas aku tanya kata beliau sih dia seneng aja dapet jatah tidur, lumayan katanya dan ternyata dia masih bisa ngikutin loh pas temenku yang satu tadi disuruh ini itu. Gong acaranya ini yang keren banget. Akustikan sambil BBQ-an. Keren banget deh ah.. Asa gak rela aja pas akustikannya selesai dan musti balik kamar.
Sabtu, 21 Desember 2013
Acara pagi tentu saja sarapan. Gak ada yang istimewa menu sarapannya. Ruangannya kecil, tapi yang sarapan disitu banyak banget. Terkadang menu lambat di-refill nya. Yaa tapi lumayan lah daripada keroncongan. Next nya kami foto bareng-bareng di tepi kolamnya. Ih pokoknya diniatin banget deh ah ntar mau meluncur dikolamnya.. Habis itu outbound pun dimulai.
Yes bener Highland park resort ini memang luas banget deh. Outbound nya seru, ada adegan merayap, loncat-loncat, guling-guling, jadi hamster, manjat-manjat, terak-tereak, sundul-sundul, goyang-goyang, ending-nya ke kolam lah basah-basahan. Terus ntar ada Full-Team coordination gitu deh, jadi semuanya harus bersatu padu menurunkan spanduk kemenangan itu lah pokoknya. Pantang pulang lah kalau kami gak berhasil ahahaha... Target panitia 15 menit. Tim target di-lock di 12 menit. We break itu hanya sepuluh menit saja *xoxoxo...Proud to be this team lah yaa... Semoga di tahun 2014 ini kita makin kompak. Walau personil sudah makin berkurang T_T . Produksi makin naik yaaa... dan bonus buruan lah kau turun ahahahaa...
Acara pun dibubarkan. Free time..yeay *langsung lari ke kolam..
See you again
Highland Park Resort - Mongolian Camp Bogor
(0251) - 8485 777
**Most of the photos are captured by SAV and EPP
Kamis, 27 Februari 2014
Cerita tentang carseat yang terpilih
Kalau liat hits dari blog ini, sebenernya lumayan banyak yaa yang nge-baca review tentang gendongan dan stroller, yang waktu pernah saya dan pak suami coba dan bandingkan. Beberapa lewat email ada yang pernah nanyain tentang carseat apa yang kami (pernah) pakai. Hemm awalnya gak kepikiran buat nulis, karena kemarin-kemarin itu saya dan pak suami sama sekali belum kepikiran buat beli carseat. Yup kami masih lebih nyaman untuk nyewa disamping sebenernya emang belum ada duit sih buat beli hehehe... Karena itulah mungkin postingan kali ini saya coba ingat-ingat kembali dan coba bikin list tentang carseat apa aja sih yang sudah kami cobain ke Devdan ^^ Okaiii ? hehehe..
Quinny Buzz
Sebenernya udah ancang-ancang mau nyewa carseat itu bakalan seminggu sebelum HPL-nya Devdan. Tapi ternyata si bayi kesayangan ini udah gak sabar aja pengen ketemuan dan lahir lebih cepat sebulan dari HPL terakhir yang dikasih sama ibu dokter cantik. Ostomastis pas lahiran itu emang ga ada carseat sama sekali yang kami punya *eh ada sih sebenernya hadiah dari temen kantor, tapi kayaknya bukan buat yang newborn gitu. Terus akhirnya coba kontak Rumah Rana, nanya ada carseat plus stroller buat newborn yang available engga. Alhamdulillah ada, langsung deal dan besokannya bisa langsung diantar. Jadilah si carseat pertama yang dicobain Devdan adalah Quinny Buzz ini.
Eh tapi yaa justru pas pertama kali pulang dari rumah sakit, Devdan dipangkuin aja ini sama mommy, ahahaha masih ngeri rasanya, kalau ditaruh gitu aja dicarseat-nya. Fyi kami cuman berduaan aja (eh bertiga sama devdan) loh pulang kerumahnya. Tante inyon dan Om Adhi udah siap-siap nungguin dirumah, sementara Sikak baru aja kemarin balik lagi ke Bali karena udah kelamaan di Jakarta, jadi dicariin deh beliau sama bos-nya buat meeting sama pak Menteri hehehe...
Balik ke si Quinny Buzz, menurutku carseat ini emang dedicated buat newborn gitu, karena flat banget emang bentuknya. Dan serunya bisa juga dipasang ke rangka strollernya, dan voila bisa langsung dapet deh sepaket carseat dan stroller. Err..tapi mamake ini kurang sreg dengan bentukannya ih. Terlalu bulky alias gede. Apalagi dengan ukuran berat lahir Devdan yang lumayan kecil itu, makin membuat carseat ini tampak kayak raksasa. Belum lagi kalau pas musti bongkar pasang dari carseat ke stroller atau sebaliknya. Huff berat dan butuh effort yang gak sedikit. Akhirnya nelpon Rumah Rana lagi, dan kami minta tuker carseat yang lain.
MaxiCosi Cabriofix
Eh tapi yaa justru pas pertama kali pulang dari rumah sakit, Devdan dipangkuin aja ini sama mommy, ahahaha masih ngeri rasanya, kalau ditaruh gitu aja dicarseat-nya. Fyi kami cuman berduaan aja (eh bertiga sama devdan) loh pulang kerumahnya. Tante inyon dan Om Adhi udah siap-siap nungguin dirumah, sementara Sikak baru aja kemarin balik lagi ke Bali karena udah kelamaan di Jakarta, jadi dicariin deh beliau sama bos-nya buat meeting sama pak Menteri hehehe...
Balik ke si Quinny Buzz, menurutku carseat ini emang dedicated buat newborn gitu, karena flat banget emang bentuknya. Dan serunya bisa juga dipasang ke rangka strollernya, dan voila bisa langsung dapet deh sepaket carseat dan stroller. Err..tapi mamake ini kurang sreg dengan bentukannya ih. Terlalu bulky alias gede. Apalagi dengan ukuran berat lahir Devdan yang lumayan kecil itu, makin membuat carseat ini tampak kayak raksasa. Belum lagi kalau pas musti bongkar pasang dari carseat ke stroller atau sebaliknya. Huff berat dan butuh effort yang gak sedikit. Akhirnya nelpon Rumah Rana lagi, dan kami minta tuker carseat yang lain.
MaxiCosi Cabriofix
Carseat ini keren banget menurutku. Bisa dipasang dirangka strollernya Quinny Zap. So sangat ringkes, mungil dan enteng. Enak banget kalau bongkar pasang dari carseat ke stroller. five harness points jadi insyaallah save lah yaa. Tapi memang gak se-flat Buzz tadi, agak berlekuk, tapi sepertinya si bayi nyaman yaa. Saking sukanya sama carseat ini, sempat kepikiran beli juga, toh juga belum punya stroller waktu itu, mikirnya pengen beli satu set sekalian sama Quinny Zap tadi. Tapi emang karena gak murah harganya yaa, dan carseat model ini juga gak bisa dipakai sampai agak besar nanti, jadilah niat beli diurungkan dan diputuskan untuk meneruskan saja masa sewa Cabriofix ini sampe Devdan enam bulan. Begitu usia si bayi kesayangan ini makin besar, makin besar juga badannya, makin panjang lah kakinya. Kesian liat kaki gantung begitu. Sambil kekeuh nyari-nyari info sana sini soal carseat yang murah dan bisa dipakai sampai besar kembali kontak ke Rumah Rana untuk mengembalikan carseat-nya. Eh malah ditawarin lagi untuk nyobain carseat yang bisa buat toddler tapi bisa juga posisi tidur, yang sempet juga kami taksir pas ada Baby Fair waktu itu. tapi serem liat harganya. Ada kesempatan nyobain yaudah deh kami coba saja.
Aprica
Nah kalau ditanya tipe Aprica yang mana, jujur saya engga tau. Yang jelas dia super bulky sih sebenernya. Berat banget. Tapi emang safety-nya keliatan banget. Bisa rotate 360 derajat kemana aja. Terus recline posisinya juga lebih dari tiga posisi. Cuman yaa itu kalau untuk mobil kecil kayak yang kami punya, ya gak bisa semena-mena langsung diubah atau di-adjust saat itu juga. Masih tetep butuh angkat-angkat dulu untuk cari 'cantolan' yang pas. Hehehe... Tapi saya suka deh sama carseat tipe ini. Devdan pun syenang.. coba intip disini pas Devdan heboh banget main-main di carseat yang ini hehehe..
Sampai menjelang setahun akhirnya mulai merasa rugi kalau harus sewa carseat. Udah mulai memikirkan mau beli carseat saja yang bisa buat toddler. Tapi karena masih keenakan sama carseat ini tadi jadi niat hanya niatlah. Hingga akhirnya dengan terpaksa kami kembalikanlah carseat tersebut ke Rumah Rana. Dan sampai kami putuskan untuk membeli carseat, kami bener-bener membahayakan jiwa si bayi kesayangan kami ini (Hiks maaf ya nak..) karena we drive without carseat. Termasuk saat kami mudik ke Jogja Lebaran tahun 2013 lalu. Jakarta - Solo - Jogja - Jakarta, mudik dengan balita tanpa carseat itu adalah penyesalan yang sangat kami sesali =( . We are not proud to tell you about this story, we regret it :(
Hoookey. Ngeri dengan semua kenekatan kami itu, akhirnya kami bener-bener bertekad untuk BELI CARSEAT. Makjang galau loh sangat.. Tapi kali ini kami, terutama saya, cukup konsistenlah dengan tiga pilihan ini. Hanya tiga ini saja lah yang mau kami survei-survei. Alasannya? Gak mau rempong aja dan pusing kebanyakan milih nantinya hehehe...
Cocolatte Merah OmniGuard
Harus yang warna merah. Soalnya? yaa saya suka aja hehehe... Cocolatte ini masuk ke opsi kami karena memang murah banget harganya, kisarannya masih dibawah angka satu juta (Dec 2013). Bahannya tampak nyaman, gak bulky, bisa dipakai dari pas masih bayi sampai berat (katanya) 19 kilo. Five points harness juga, terus ada tulisan Omni guard-nya (hehe apa ua maksudnya ini? ada yang tau?) Udah suka banget sebenernya tapi masih pengen nyari lagi dulu....hehe
Britax Eclipse
Alasannya? beneran deh karena suka aja dan terlihat kokoh. Untuk carseat yang lumayan gendud ini beratnya cukuplah, sekitar 7,3 kg. Selain itu suka karena merah warnanya ahahahaha...Sayang rada out of budget karena kisaran harganya ada di angka tiga jutaan. Eh tapi yaa pas kami akhirnya mau membeli carseat ini, lagi ada diskon disalah satu toko online ternama. Dengan harga ini asyiik bisa masuk budget kami ini hehehehe...Tetapi masih ada satu tipe carseat yang masih bikin penasaran untuk dicobain...so hari itu end-up dengan menunda membeli si Britax ini. (hikz)
Combi Coccoro S Convertible
Jatuh cinta pertama kali gegara ngeliat gambar kayak gini :
Huwaaa lucu-lucu banget sih yaa warnanya. Soft. Dan beneran loh pas dipegang juga bahannya bukan yang main-main gitu *maksudnya apa nih yaa nulis begini hihihi* . Then yang bikin jatuh cinta lagi adalah it's kind of very light carseat. Yup beneran ringan banget, cuman 4,4 kg. Harga? duh hampir nyentuh tiga jutaan sih (2013) tapi syukurlah ada great sale jadinya juga masuk ke budget kita.
Ada dua pilihan warna waktu itu, ungu dan cokelat-oranye. Tadinya pengen banget beli yang ungu, sampe nih kemimpi-mimpi *lebay. Ayah yang tadinya kurang sreg dengan pilihan warna ungu ini, akhirnya bisa dinego. Err...kalo udah setuju gini yaa, emak labil seperti saya ini malah jadi galau sendiri. Completely bingung saya. Akhirnya pilihan ditentukan oleh bayi kesayangan saja. Dua dua nya dipajang dilantai terus biarkan dia memilih. Percobaan pertama si bayi melangkah dan duduk dengan pasti ke si oranye. Masih belum terima si emak pun mencobanya lagi kali ini di balik posisinya, dan si bayi kembali menduduki si warna oranye. Masih kekeuh juga pengen nge-test lagi, langsung di stop sama pak suami. Dia bilang "Sudah, kalau mommy pengen yang ungu beli aja yang itu" *Devdan masih asyik duduk di carseat yang oranye. +.+
Yaaa akhirnya carseat inilah yang kami beli. Dan syukurlah sibocil betah dan nyaman disini. Pas awal Desember tahun lalu harus nge-trip jalur Pantura lagi, sungguh sangat lega dengan adanya si carseat ini. =) So parents.. love your children, drive safely so buy them carseat ^^
ps : semua gambar (kecuali Aprica) dipinjam dari hasil googling
ps : All pictures (except Aprica) borrowed by Googling :)
Rabu, 26 Februari 2014
A Happy 5K for Us
Udah lama ya gak posting, gak blog walking, gak browsing, gak ngapa-ngapain.. Sibuk? lah iya sih pastinya.. Males? Ih iya banget sih yaa... hehehe..Ini aja bela-belain menguatkan untuk menulis postingan ini demi engga semakin basi aja nantinya hahaha...
Jadi cuman mau cerita aja loh ini temans, kalau tanggal 26 Januari 2014 kemarin itu akhirnya saya ikutan juga loh itu yang namanya event lari-larian yang lagi nge-trend itu. Bukan demi gengsi. Cuman buat bahan kenangan aja di masa yang akan datang hahaha... Ya kali besok-besok ada masanya kayak jaman sekarang ini kan kalau lagi bernostalgia ke tahun 90-an gitu. Seru aja kalau bisa ikutan bernostalgia.
Kayak misalnya ada yang ngelempar pertanyaan.. "Eh anak tahun 90-an pada inget gak sih sama Boysband macem Westlife atau BSB itu? Atau pernah ikutan maun Inline Skate gak sih? Eh dulu suka gak sih mainan orang-orangan yang dari kertas itu?" Ahahahaaha..yaa siapa tau gitu di masa mendatang ada pertanyaan "Eh inget gak pas jaman lari lagi booming? pernah ikutan lari A atau B atau engga?" Nah hayouu jujur deh kalau yang pernah ikutan atau sering ikutan pasti kalau ditanyain macem begini bibir bawaannya pengen senyum, idung kembang kempis hihihihi... semangat bercerita, terus bernostalgia ya gak? ya gak?
Naaah gak pengen aja kehilangan momen, so i tried to push the limit. Loh? Yoooih ma men, saya itu gak suka lari *kecuali dipaksa!. Pun lari yaa paling juga gak jauh-jauh amat. Bok males loh yaa ngerasain perasaan "Hadoh kayak-e aku mau pengsan inih" sambil nahan gliyengan, mual dan sesak napas plus rasa malu. 5K itu buat saya pribadi buesar banget apalagi 10K. Ahahaha.. kalau bukan demi niatan nostalgia aduh rasanya kok yaa ogah. Momen demi momen lari yang nge-trend dan nge-hits udah pada berlewatan. Udah hampir gak kepikiran juga sih yaa, toh sepatu lari aja juga gak punya *mulai cari alesan buat belanja hihi.. Dan akhirnya ada banner "The happiest 5K in the planet" muncul di email. Gak ngerti pokoknya tiba-tiba aja aku sudah ikutan daftar. Pak suami juga udah aku daftarin, err nama Devdan pun sudah terdaftar. Yup kami berencana aja ikutan Colorrun Jakarta 26 Januari 2014 lalu *big_grin.
Rejeki anak baiklah yaa, pas momennya banyak diskon akhir tahun jadilah sepatu lari diskonan pun terbungkus. Baiklah makin kuat ini tekad untuk berlari. Ditakut-takutin temen yang tau banget gimana gaya lari eike yang lebih lambat dari kura-kura, jadi agak jiper. Untung pak suami juga punya tekad gak pengen malu karena pengsan atau harus gotong istrinya yang pengsan hanya gegara nekad ikutan lari yang katanya CUMAN 5k ituh ahahaha..*pukpuk pak suami. Jadilah sejak daftar sampai menjelang hari H-nya, kami aktif sekali berlari di hari minggu pagi.
Dan tibalah hari H-nya. yaelaah emaaak ternyata rame banget. Yaa padahal yaa tempatnya larinya juga gak luas-luas banget loh itu. Tempat parkir gila susah nyarinya, padahal baru jam enam pagi.. Terusan petunjuk dimana start point nya, atau kita harus ngapain dulu itu, gak informatif banget menurutku. Lah apa pasal? Yang pertama kami berdua kebingungan ini mana tempat start-nya yaa, kok adanya booth jualan makanan doank yaa. Okai salahkan kami mungkin yang gak baca flyer-nya yaa.. Tapi itu ternyata pas nyampai sana, juga banyak tuh orang yang ngumpul-ngumpul aja terus kebingungan, saling nanya "dimana sih tempat start-nya?". Terus itu suara MC-nya nyebar kemana-mana..sampai gak kedengeran sama sekali dia ngomong apaan ahahaha...kocak! Musti deket banget baru deh jelas dia becandaan apaan.
Yaa udahlah kami jadi pengamat aja dulu. dan emang ternyata start-nya itu gak barengan tapi dibagi-bagi. Mengantrilah kami. Ya ampun kepenyet-penyet si bayi. Gerah dan rewel dong pastinya. Eh ternyata banyak bayi yang rewel menjelang start loh. Mungkin..., mungkin ini loh yaa..next event-nya dipikirkan juga untuk melindungi para bayi dan balita yang juga ikutan lari kali yaa... Pada akhirnya demi kenyamanan kami bertiga, ayah memilih untuk start kloter terakhir saja.
Terus gimana larinya?
Eh.. kami lari dong yaa. Sempet bingung kok banyak aja gitu yang jalan. Yaah..namanya juga gak ada perhitungan waktunya sih yaa, jadi yaa sah-sah aja lah mau lari, jalan atau lompat kayak si p*cong yang ikutan juga ternyata disana *em..maap no picture soalnya sayanya takut ahahaha*
Nanti tuh ada semacam color stop point-nya gitu. Yang kemarin itu ada Hijau - Oranye - Biru - Pink (kalau gak salah ingat yaa..^^). Paling suka sama warna biru nya ^^. Nanti disini ada petugas yang bakalan dengan senang hati melemparkan bubuk warna-warni itu ke para peserta. Yang paling parah itu di titik Pink yang terakhir. Gak kondusif banget deh, terutama buat anak kecil. Hei bukan soal bubuknya loh yaa. I already take the risk for joining my child in this event, so far kami percaya kalau bubuknya memang aman. Yang saya maksud ini adalah tingkat rusuhnya. Karena ini ada di belokan U (U-turn) kali yaa, jadi orang susah bergerak. Jadi desek-desekannya super banget. Sampai kegencet loh saya ini. Diem ditempat plus digaplokin bubuk warna pink (yang teranyata paling susah ilang ahahaha). Hey it was fun actually, but not if you bring the baby ^^ Untungnya pak suami sigap, jadi dia minta jalan keluar dibelakang panitianya. Jadilah aman bayi saya itu. Sementara saya? having fun a lot with the PINK. Dan akibatnya saya jadi seperti monster PINK hehe..
So here we are after the race. Proudly said that We RUN here. Get the FUN.
And look Devdan "You are Rawwrsome".
And look Devdan "You are Rawwrsome".
Next year ??
Err.. kayaknya enggak lagi deh yaa.. cukup jadi supporter saja lah kami ^^
Yang belum pada ikutan.. boleh coba mungkin tahun depan yaaa..
Klik http://www.thecolorrun.co.id/home/ for further information.
Kamis, 20 Februari 2014
Yeay buah dari sabar ^^
Sebelumnya cuman mau bilang, kalau postingan kali ini gak ada hubungannya sama postingan (yang juga) tentang sabar kemarin itu hehehe... Totally gak nyambung. Hehehe ya wis yuk.. yuk.. silahkan dilanjut membacanya saja.. ^^
Saya ini termasuk salah satu dari ribuan perempuan kece diluar sana yang sangat menyukai sepatu teplek alias flatshoes. Gak usah ditanya kenapa? yang pasti sih karena faktor kenyamanan. Saya akui, untuk beberapa kondisi wearing flatshoes could be wrong. Kayak misalnya nih, lagi pergi sama temen-temen yang tinggi badannya jauh diatas kita eh terusan kita malahan pakai flatshoes. Omaigot ini rasanya bisa bikin percaya diri agak menurun yaa.. Or if you have a very fabulous and sophisticated bos, harap maklum kalau pas dikantor sering ketauan pake flatshoes, no wedges either highheels, bakalan sering kena 'sapa'.. Hahahaha *tutup muka..
Saya ini termasuk salah satu dari ribuan perempuan kece diluar sana yang sangat menyukai sepatu teplek alias flatshoes. Gak usah ditanya kenapa? yang pasti sih karena faktor kenyamanan. Saya akui, untuk beberapa kondisi wearing flatshoes could be wrong. Kayak misalnya nih, lagi pergi sama temen-temen yang tinggi badannya jauh diatas kita eh terusan kita malahan pakai flatshoes. Omaigot ini rasanya bisa bikin percaya diri agak menurun yaa.. Or if you have a very fabulous and sophisticated bos, harap maklum kalau pas dikantor sering ketauan pake flatshoes, no wedges either highheels, bakalan sering kena 'sapa'.. Hahahaha *tutup muka..
Eh tapi beneran yaa bos macam gitu tuh sering ada benernya loh. Saya ini gak bakalan pede kalau pakai flatshoes terus masuk ruangan yang isinya juragan-juragan saya (err apalagi masuk ke boardroom) terus harus meeting atau bahkan harus presentasi ke mereka. Percaya diri saya sudah pasti bakal anjlok ke titik mendekati nol. So pastinya walau saya ini suka banget sama flatshoes, sepatu yang punya hak gitu tetep wajib hukumnya ada di kubikel kerja saya.
Kembali lagi ngomongin kesukaan saya akan flatshoes, sebenernya beberapa bulanan ini lagi ngincer banget pengen punya Payless Deflex Dexter Comfort yang warnanya basic aja bahahaha... Tapihnya lagi males beredar ke mall yang ada payless-nya. Dan parahnya saya gak tau kalau di Bintaro sekarang juga udah ada Payless store *ngook kemana aja saya ih...*
Setelah tau ada Payless store yang deket banget sama rumah maka mulai sering kali coba nengokin kesana, tapi kok yaa yang ada ukuran saya itu warnanya biru terang. Jelek? Uwaw..engga dong. Bagus sebenernya. Cuman masak iya, sepatu terakhir yang saya beli warna biru-nya sama banget sama si deflex itu.
Sepatu biru yang dibeli sebelumnya (Nou Stacey) |
Sempat bimbang dan galau gitu sih, apalagi tawaran diskon pakai debit M*ndiri sungguh menggoda waktu itu. Syukurlah saya masih tahan iman untuk gak tergoda saat itu. Tapiiii saya kepikiran terus. Tiap kali main ke mall itu, pasti belok ke lorong yang sama terus. Yaah pasti yang paling bosen yaa si Pak Suami sih yaa (termasuk si mbak penjaganya palingan hahaha..). Soalnya tiap masuk situ gak jadi beli beli juga.
Nah pas tanggal 14 februari kemarin, iseng sebenernya mau refreshing sebentar sambil cari susu buat Devdan, mampirlah kami ke mall itu. niatnya sih gak mau ah mampir ke lorong itu lagi. Omaygaaaaat tapi yaaa dari kejauhan aja udah nampak itu banner gede dan berjajar yang tulisannya Buy 1 get 1. Itu yaa setting kaki otomatis jalan loh ke arah situ. Senangnya lagi yang dipajang didepan itu adalah koleksi seri-nya para deflex dexter tadi itu. Berbagai macam warna dan corak ada disitu, dari yang total black sampai yang pink bahkan ada yang motif macan juga ada. Beneran yaa gak pake nengok ke pak suami lagi itu saya ahahaha *kalap!
Langsung nanya ke mbak penjaganya, yang sayangnya sempet bikin bete karena kalau ditanya jawabannya selalu engga ada ahahaha kesannya males banget nyariin ditumpukan stok yang ada. Sayang sekali mood jelek si mbak gak ngaruh ke hasrat saya untuk kekeuh beli si sepatu-sepatu ini. Dan untung ada mas-mas penjaga yang sigap bantuin nyari ukuran sepatu saya di warna yang aku mau. Konsisten pengen warna basic coklat keemasan dan hitam mengkilap, akhirnya warna itulah yang dieksekusi dimeja kasir hihihi... Hurray aku senang..riang dan girang hehehe... Sabar itu mahal bok ternyata bayarannya yaa... Gak boleh selalu keburu ngikutin nafsu bro! Sabar menunggu sekian lama akhirnya malah bisa punya dua sepatu dengan satu harga. #yippie..
Model macam ini nih Deflex-nya Dexter lucu kan yaa.. (pict taken from googling) |
Dan gimana rasanya? menurutku sih empuk, enak dan emang beneran nyaman loh ini sepatu dipakainya. Empuknya beda sih ya sama Ropopo shoes yang pernah aku cobain juga. Gak bikin lecet sama sekali sejak pertama kali masukin kaki ke sepatu cantik ini, kalau si Nou Stacey (si biru yang aku beli sebelumnya) itu awal dipakainya sakit banget di tumit, sempet bikin lecet, karena emang pas di bagian tumit situ bahannya agak keras. Terus si Deflex ini harganya masih reasonable-lah *apalagi ditambah diskon besar gini. Intinya gak nyesel ah beli sepatu ini.. emang beneran enyak. Review-review yang betebaran tentang sepatu ini di dunia maya sana kayaknya sih terbukti ya di aku.
Buat yang lagi nyari flat shoes, recomended banget buat nyobain Deflex Dexter Comfort (bukan iklan loh ini yaaa! hehe...). Eits tapi jangan percaya saya loh.. Buktikanlah sendiri hehehe... ^^
Selasa, 18 Februari 2014
Saatnya stok sabar yang banyak
Bulan-bulan ini memang cuaca lagi okey banget yaa buat yang suka sama hujan, tapi bikin bete kalau atap rumah pada bocor, jalanan jadi makin macet gak karuan, musibah banjir disini dan disana. Apalagi kalau kejatahan anak jadi sakit. Duh rasanya hati ini mencelos, nyut-nyut gimana gitu yaa.. *definisi apa pula ini hahaha*. Habis baca cerita tentang dedek Bumi nya Bubun Citra yang habis sakit kemarin itu, langsung inget kalau pas ditanggal yang nyaris sama, Devdan juga lagi rewel dan kranki berat :) *lah kok bisa kompakan begini sih babies =.=
Jadi beneran yaa, sebelumnya itu sama sekali gak ada tanda-tanda yang mencurigakan kalau sakitnya Devdan kali ini bakalan lebih lama dari biasanya, datangnya pun tergolong tiba-tiba. Memang pas minggu itu, daycare (DC)-nya Devdan (as usual musim begini yaa) banyak yang batuk dan pilek. Tapi beneran sungguh seminggu sebelumnya termasuk minggu itu catatan keseharian Devdan selalu tertulis OK. Dan memang tanda batuk pilek gak keliatan.
Kamis 6 Februari. Pagi-pagi Devdan berangkat daycare cerah ceria biasa aja. Gak ada panas. Daily report-nya pun tertulis OK. Sore hari waktu dijemput memang terlihat lebih lemas, tapi masih lincah ceria. Di mobil gak mau duduk di carseat, maunya nen sepanjang perjalanan. Nah selama nen ini, udah mulai kerasa tuh kalau suhu badannya agak lebih meningkat dari biasanya. Kami pikir Devdan cuman kurang tidur aja tadi waktu di DC. Malam itu si bayipun tertidur lebih cepat. Tapi lebih rewel dari biasanya karena panas badannya.
Jumat 7 Februari. Pagi-pagi hilang sama sekali panasnya Devdan. Jadi berangkatlah ke DC seperti biasa. Jam sembilan pagi ditelpon sama caregiver-nya kalau Devdan panas. Langsung bikin appointment sama dokter Attila di Fx. Oia mumpung inget sekalian nanya ke dokter tentang benjolan yang ada di belakang telinga kanan Devdan. Ternyata Devdan kena radang telinga, batuk dan pilek. Karena benjolan itu sudah lumayan lama sebenernya terdeteksi oleh kami (cuman belum sempat aja konsul ke dokter), dan panas si bayi diatas 39.5 degcel maka antibiotik dianjurkan untuk diminum. Alasannya karena telinga dekat sekali dengan otak kata si dokter, just don't take a big risk. Yak kamipun menurut saja deh. Sorenya panas masih ada di sekitaran angka 39 degcel.
Malamnya hampir mirip lah sama kayak ceritanya Citra (bubunnya dedek Bumi) tadi, Devdan berkali-kali terbangun, gak mau lepas nen. Kalau dilepas ngamuknya luar biasa. Nangisnya itu kuenceng banget. Dan ini terjadi sepanjang malam itu. Ganti-gantian sama Ayah mencoba menenangkan Devdan, tapi nol besar hasilnya. Sepanjang malam itu paracetamol dan thermometer setia sekali menemani saya dan si Ayah.
Sabtu (8) - Minggu (9) Februari. Kejadian lagi hal yang sama, pagi sampai menjelang sore panas dan demamnya Devdan benar-benar menghilang. Si bayi sibuk loncat kesana kemari gak bisa diajakin istirahat aja. Syukurnya makan kali ini masih mau, sup ceker jahe masih mau dilahapnya sampai habis. Mungkin bikin hangat badannya kali yaa jadi dia masih mau makan. menjelang jam empat sore, suhu badannya kembali meningkat. Sumpah saya mulai waswas. Makan sore selalu ditolaknya. Ngamuk banting-banting badan aja kerjaannya. malam ini kembali lagi seperti malam sebelumnya kami sibuk begadang ngompresin si bayi kesayangan ini.
Senin 10 Februari. Seperti biasa panas menghilang di pagi hari. Batuknya makin berat dan sering. Pilek makin intens. Seharian gak ada telpon sama sekali dari daycare Devdan. Tiba-tiba jam empat sore pas jam pulang kantor, ada telpon dari DC, Devdan panas lagi. Hari itu muntah dan makannya cuman mau sedikit, itupun harus yang bubur banget dan ada kuahnya. SMS dokter Attila minta rekomendasi sebaiknya gimana, karena antibiotik juga sudah mau habis. Sempet gemes karena lama banget ih balesinnya. Malam itu tiap empat jam sekali paracetamol masuk ke tubuh Devdan. Kompres air hangat susah sekali mengejar peningkatan suhu tubuhnya malam itu.
Selasa 11 Februari. Dokter Attila balesin supaya cek darah saja. Cek darah rutin, DB dan juga Widal. Bingung harus gimana hari itu, akhirnya diputuskan untuk dititipkan ke DC hari itu, dan siangnya kami bawa ke RS Brawijaya untuk cek darah. Rencananya sore sekalian pas ambil hasil lab sekalian ketemuan sama dokter Attila. Tapi maaf ya nak, migren mommy kambuh hari itu. Otomatis mood mommy pun menghilang. Hasil lab akhirnya mommy cek lewat telpon saja. Hasilnya cukup melegakan. DB negatif, Semua tipe typhoid (tifus) juga negatif, Trombosit juga nilainya masih diatas 330-an. Hasil yang gak normal itu adalah Hb 9.8 (normalnya lebih dari 10) dan CRP yang sangat tinggi diangka 27 (normalnya kurang dari 5). Hasil googling dan penjelasan dari dokter Attila, nilai CRP yang tinggi ini mengindikasikan adanya inflamasi/infeksi aktif. Atau bisa juga menggambarkan kalau sedang ada aktivitas bakteri yang sangat tinggi di dalam tubuh kita. Malam itu Devdan ngamuk terus. Guling-guling kesana kemari. Nangisnya bener-bener tereak. Hikz..untungnya ada ayah yang sabar banget malam itu nemenin Devdan dan terus coba menenangkan Devdan, karena malam itu rasanya badan Mommy sakit sekali. Migren benar-benar bikin mood mommy menghilang. Hikz maap ya boy T_T
Rabu 12 Februari. Devdan terpaksa ditinggal sama Mbak Dew dirumah. Kata Mba Dew hari itu sama sekali gak mau makan, cuman mau main di kasur. Minum susu nya dikit banget. Badannya hangat. Duh kesian banget kamu nak, lemes banget kan karena seharian gak ada makanan masuk. Demam stabil di 38.5 sesorean itu. Akhirnya karena sudah capek dan stress ngeliat kondisi Devdan yang gak segera membaik, coba nelpon klinik rumahnya dokter Tiwi di River Park Bintaro. Mbak yang angkat telpon bilang, dokter praktek cuman tinggal 15 menit lagi dan tinggal nunggu antrian tiga pasien lagi, kalau memang dekat rumahnya silahkan datang katanya. Aduh rek.. riverpark mah emang deket sih yaa, tapi gak deket banget juga kalau pake ada acara macet. Tapi kami bulatkan tekad untuk dicoba saja. Kalo kelihatannya gawat dan gak sempat ke dokter Tiwi yaa ke RS Premier Bintaro ajalah tak apa. Eh sampai disana, ternyata pasiennya masih banyak banget. Entah kenapa kok akunya yang jadi males. Nanya-nanya ayah jadwal Attila yang paling dekat. Cek-cek badannya Devdan. Dan akhirnya mantab bilang ke Ayah untuk menunggu sampai besok saja. Keliatannya malam ini everything can be controlled.
Kamis 13 Februari. Akhirnya ketemu dokter Attila lagi. Alhamdulillah radang telinga Devdan sudah sembuh. Cuman batuknya (dan slam di dada) masih kencang. Mau gak mau harus di inhalasi agar membaik. Kami ambil paket yang empat kali, berdasarkan rekomendasi dari dokter Attila. Huaaah...lega banget kami malam itu, Devdan nyenyak boboknya. Sayang sekali gantian ayah yang demam hari itu...Hikz..cepat sembuhlah ayah.
Jumat 14 Februari. Positif aku pun demam.Tapi gak enak sama kantor, kalau kami berdua sama-sama ijin sakit. Maka ijin cutilah aku hari itu. Yang katanya hari kasih sayang, kami manfaatkan buat istirahat bareng-bareng di rumah *hehe so sweet yak* (Tahun kemarin juga pas tanggal ini, Devdan juga sakit dan gak masuk DC hehe...)
Sabtu (15) dan Minggu (16) Februari. Alhamdulillah, makin membaik semuanya. Ternyata memang si slam ini lah sumbernya. Boboknya juga udah kembali semula. Tapi ya itu menyisakan PR buat kami soal pemulihan berat badan dan mengembalikan hasrat untuk makannya. Pelan-pelanlah, semoga makin sehat ya nak...
Pengalaman sakit Devdan kali ini memang butuh sabar yang luar biasa. baru kali ini sakitnya bisa lebih dari sepuluh hari. Makanya keliatan banget kan kalau sabarnya musti dilebihkan dari biasanya. Buat yang lagi pada dikasih sakit semoga segera lekas sembuh yaaa... stok sabar yang buanyak kalo kata tetangga baik hatiku itu..hehehe...
Ayo anakku menggendutlah kembali hahahaha... ^^ Mommy mau gigit pipi bakpaomu lagi soalnya hehehe...
Langganan:
Postingan (Atom)