Story board of us ...
catatan cerita sehari-harinya si Ayah - Mommy - Abang Devdan
Selasa, 15 April 2014
The Travelhotel Cipaganti Bandung
http://andikawidya.tumblr.com/post/82779251513/the-travelhotel-cipaganti-bandung
Selasa, 08 April 2014
Ikutan ke dokter gigi ^^
Pertengahan bulan Maret kemarin, akhirnya Devdan kami bawa ke dokter gigi anak. Kenapa akhirnya kami (ikutan) memutuskan membawa si abang ini ke dokter gigi, salah satunya adalah karena Devdan giginya sudah lumayan banyak, sudah campur minum susunya dengan UHT dan diselingi formula, yang paling penting adalah kami sudah mulai melihat ada spot (nampak seperti plak) yang warnanya antara putih susu kekuningan.
Bikin janji dengan dokter gigi ini lumayan bakalan bikin kaget loh sebenernya, kalau sebelumnya sama sekali belum pernah baca review di dunia maya tentang dokter gigi ini. Apa pasal? wuiih jadwalnya sudah padet merayap sodara-sodara. Untuk bikin appointment di tanggal 14 Maret kemarin itu, saya harus nelpon paling tidak tiga minggu sebelumnya. *geleng-geleng...
Dan kenapa juga sih yaa kami paksain ikutan 'latah' musti wajib ke dokter gigi ini, padahal yeiy udah tau antriannya entah dapet tanggal kapan. Yang pertama, sebagai emak pemakai behel (sampai sekarang) sering banget ketemu sama dokter gigi saya, dijelaskan bahwa sebaiknya kalau membawa anak pergi ke dokter gigi itu yang spesialis untuk anak (Pedodontist). Kebetulan dokter ini jam terbangnya cukup mumpuni menangani pasien anak, istilahnya tuh chance of success-nya 100%.. hahaha ya iya orang pasiennya memang anak-anak semua. Berikutnya adalah walaupun dapetin schedule-nya lumayan butuh sabar, tapi hampir semua orang yang review bilang kalau itu sebandinglah. Karena waktu kita konsultasinya itu memang sengaja diset lumayan lama. Kemarin itu ngobrol, nany, konsultasi dan curhat kira-kira bia sejam deh. Soal antrian? gak ada tuh yang pakai antri panjang, selama kita datangnya tepat waktu, soal pas kita set schedule itu memang sudah ditentukan hari dan jam nya.
Oia si dokter gigi ini, kebetulan praktek disuatu klinik yang tidak terlalu besar di daerah tebet sana. Klinik ini sepertinya tidak mentoleransi adanya keterlambatan, kalau telat mbak-mbak yang jaga didepan akan otomatis mencarikan jadwal baru yang terdekat, yaa bisa kira-kira tiga minggu lagilah hehehehe... So pastikanlah begitu set schedule terutama dengan dokter gigi ini datanglah ontime.
The Doctor (and friends)
Pelayanan semenjak kami masuk ke klinik kecil tersebut sudah sangat menyenangkan. Mbak-mbaknya ramah dan cukup cepat melayani kami, terutama untuk proses registrasi awal. Suasana ruang tunggu juga lumayan cozy, ada TV dan rak-rak yang penuh dengan barang-barang lucu dan mainan anak. Ada pantry-set mungil di lorong agak belakang, jadi kita bisa leluasa mengambil minuman hangat (self service yaa tapinya). Di belakangnya itu ada sekat-sekat tempat beberapa dokter lain bekerja.
Si dokter gigi yang kami tuju ini ruang prakteknya ada di lantai dua. Pertama kali menyapa, langsung agak tenang saya, karena ternyata memang sangat ramah. Bahasa tubuh ibu dokter cantik itu juga tidak langsung mendominasi pasien, dalam hal ini Devdan lah yang saya maksud. Berbagai cara dan trik (yang biasa aja sih sebenernya, tapi intinya tidak mendominasi si anak) bisa ibu dokter lakukan yang akhirnya membuat anak menjadi nyaman untuk duduk di kursi pasiennya (tau sendiri lah, kusi periksanya kan lil bit scary yaa kesannya apalagi untuk anak yang belum tau itu buat apa), dengan dipangku si Ayah tentunya...
Lima belas menit ngobrol dan diperiksa awal giginya, devdan masih santai dan ketawa-ketawa sambil ngajak ngobrol ibu dokter soal Thomas (Fact : disini devdan baru pertama kali kenal tokoh Thomas, karena selama ini kami memang belum mengenalkan Thomas, baru karakter chuggington sajoo). Berikutnya si ibu dokter meminta ijin ke kami untuk membuka mulut Devdan agak sedikit dipaksa/dipegang, karena pasti anaknya akan berontak bu dokter pun mencoba men"colek" plak kekuningan yang ada di gigi devdan.
Setelah sesi itu, mulailah bu dokter ini menjelaskan tentang kondisi gigi devdan. Bertanya tentang kebiasaan-kebiasaan Devdan, termasuk makanan dan minuman yang masuk serta aktivitasnya menyikat gigi. Seru loh konsultasinya. Bener-bener jadi kayak temen yang bisa kasih nasehat yang enak banget diterima di hati. Yah seperti yang sudah kami duga, di gigi Devdan sudah ada yellowspot (which is better than the brownspot but worst than the whitespot). Spot ini gak bakalan bisa hilang, tapi bisa dicegah dan mungkin agak bisa disamarkan keberadaannya. Caranya? Yaa dengan memperbaiki kebiasaan sikat gigi devdan dan mengontrol suplai makanan/minuman yang masuk. Memang PR sekali menggosok gigi anak seusia devdan ini yaa.. Kalau dibiarkan memegang sikat gigi sendiri emang keliatan keren sih kalau di foto hahaha tapi itu sama sekali gak bakal bersih, kalau dipaksa si anak juga bakal berontak dan ngamuk-ngamuk, progress sikat gigi akan samadengan nol.
So tips dari bu dokter ini lumayan cukup ampuh loh untuk mengatasi masalah ini. Yang pertama harus tega diawal, karena anak pasti akan marah, nangis (yeeah you name it lah!). Yang kedua harus kunci rasa sakit di jari telunjuk kita...hahahaha kenapa? karena bu dokter nyaranin untuk sikat giginya pakai kasa yang dililitkan di jari kita dan dibasahi dengan air matang hangat. Bisa kebayang dong yaa kalau pas si anak nangis marah lalu menggigit jari kita. Eh benar itu sakit loh jendral! *nulis sambil cenut-cenut telunjuknya*. Berikutnya harus konsisten. Nah kalau yang ini masih PR banget nih buat kami, mengingat kalau pas kami males "berperang" mood bersihin gigi juga ikut ngumpet entah dimana. Terus yang paling fun adalah kasih nama si Gigi itu, jadi pas disikatin bisa sambil ceritaan hahahaha... Itu terbukti cukup membantu loh ibues. Bahkan devdan sekarang udah bisa nunjukin gigi atasnya (sambil nyengir) kalau ditanya "si Untung mana?" dan "si cuplis" untuk gigi bawahnya hehehe... Tiap mau sikat gigi, tinggal bilang aja "Untung sama Cuplis nya mana? mommy bersihin yaa".. Awalnya pasti akan bilang OK walaupun akhirnya masih pakai nangis dan gigit dikit. Tapi itu sudah kemajuan besar dari devdan dibanding pertama kali kami menerapkan hal ini.
Yep! Intinya puas lah ke dokter yang satu ini. Biayanya juga gak semahal yang dipikirkan kok, sekitar 140k IDR waktu itu. Alhamdulillah dengan perhatikan dan coba jalani tips dari dokter ini terbukti kalau spot kuning di gigi devdan bisa tersamarkan, cenderung gak keliatan malah. Dan kebetulan juga kalau ketemu sama beberapa orang sekarang ini selalu dibilang gigi devdan putih yaaa... ^^ *emakpun syenang..
Oia jangan lupa untuk bikin next appointment di enam bulan berikutnya. Hehe hayoo jangan lupa kasih contoh sikat gigi yaa ke anak-anak terutama di malam hari *efek kebanyakan nonton iklan pastagigi XXdent di youtube*
Bagi yang tertarik, silahkan tanya-tanya ke :
The Smile Centre. (drg Nila Alya Moechtar, Sp.KGA )
Rukan
Royal Palace Blok B no.37.
Jl. Prof. Dr. Soepomo, 178A. 12810 – Jakarta
Selatan.
Telp: 021 8314973, 021 8314975
Jumat, 28 Maret 2014
Welcoming baby Inay ^^
Mau bercerita kalau di pertengahan bulan Maret ini, ada kabar gembira.. hehe kalau saya ini sudah resmi punya keponakan, yang cantik dan unyu-unyu. Yup si adek saya tercintah sudah sukses men-deliver si baby ini dengan selamat, dan alhamdulillah semuanya sehat. Perjuangan tentang melahirkan si bayi ini tentunya bukan hak saya untuk bercerita, karena rasa menggebunya pasti akan berbeda rasanya. Tapi kalau mendengar cerita dari si adek saya inyon ituh dan omaa suaminya, wedeleh prosesnya lumayan cepat dan geli-geli sakit gitu dengernya. Hahaha ada gitu loh cerita yang sebenernya bikin ngilu, tetapi karena prosesnya sudah terlewati jadi bisa lucu saat diceritakan ^^ *err semacam proses gunting-gunting sesuatu itulah pokoknya ahahaha - sok misterius*
Intinya, pertengahan maret kemarin keluarga kami bertambah satu lagi. Nama bayinya makjang puanjang kayak kereta api (feel sorry i wont publish it on here, Private and confidential). Pokoknya bagus arti namanya, mengandung doa dan harapan dari kedua orangtuanya pastinya. Semoga semua doa dari kedua orangtua mu itu bisa terus menjagamu yaa bebi kecil sayang ^^. Singkatnya panggilannya INAY. Dan karena kelahiran si Inay inilah akhirnya kami bisa leluasa untuk mengajukan cuti ke juragan-juragan kami. Yippie kami mau liburan ke Bali.
Introducing : Inay ^^ |
Kami berangkat pakai jadwal yang paling pagi. Emang beneran disambit *eh disambut hawa udara yang sangat menyengat panasnya. Sampai sana leyeh-leyeh, liat si bayi yang masih bobok. Dilanjutkan ngasih makan si bayi ganteng saya ini, sebelum akhirnya jemput uthie-nya di bandara yang dapet pesawat agak siangan.
Diperjalanan jemput uthie-nya, sempat juga nih bahas sama pak suami tentang wacana untuk nginep di hotel saja dulu, soalnya yaa rumah yang di Bali itu sama tempat tinggal si inyon, adek saya ini, lumayan jauhnya. Emm kira-kira jarak tempuh satu setengah jam kalau gak macet, Tapi sayangnya di DPS kan juga udah mulai ikutan nge-trend yaa Macet. Ijin dulu sama Bapak kesayangan saya itu, dan ternyata di OK-in. Jadilah sore itu juga kami on the spot nyari room yang available, tapi budget-nya juga gak bikin dompet jejeritan. Hahaha..
Nyarinya juga sengaja yang gak jauh-jauh dari keramaian kota dan juga rumah si inyon. Setelah beberapa kali "mampir" dan nanya-nanya, akhirnya kami putuskan untuk nginep di salah satu budget hotel di jalan teuku umar, DPS. Namanaya Pop Hotel (satu managemen sama Harris katanya). Hotelnya gimana? yaaa namanya juga budget hotel yaa, jadi cuman bener-bener buat istirahat, naruh barang, numpang mandi sama numpang sarapan aja. Lumayan loh tapinya, bersih lagi. Cuman emang KURANG suka sih dengan gaya para staff nya, maunya sih jualan konsep "Young and Fresh" gitu kayaknya. Tapi kesannya malah jadi ada yang dandannya jadi kayak preman gitu hehehe... Eniho murahlah disini cukup 288k per-malam, fasilitas untuk tiga orang dewasa terpenuhi.
Yeay, dengan begitu kami bakal bisa lebih sering jengukin si Inay unyuk-unyuk *sambil bolak balik cium cium gemes*
Nah kalau ceritaan tentang newly parents gini ini, sebenernya jadi menyenangkan buat saya dan pak suami khususnya. Kami jadi bisa sedikit bernostalgia. Betapa culunnya kami dulu. Saya yang takut-takut gendong pertama kali si Devdan kecil. Yang capeknya astaga luar biasa harus berkali-kali ganti popok. Belajar nyusu-in..Duh itu ya sakit banget loh yaa. Belum lagi harus belajar pumping, mikirin stok ASIp. Tutup kuping karena pastinya banyak mitos inilah itulah. Ngeri juga kalau pas puser nya belum puput. Hahaha so fun ya Yah! *jadi kapan mau anak kedua? wkwkwk...
Hadeh.. yowislah, buat adek-adek ku inyon dan omaa, semangat berjuang, susah memang awalnya tapi lama-lama biasa dan insyaallah guampang.. ^^ Jadi diri sendiri kalian saja, diskusi berdua mau gimana pola asuh buat si anak kalian nanti. Tutup kuping kalau banyak yang omong negatif sana sini. Jangan lupa tetap buka diri untuk mendengar saran yang positif, siapa tau cocok diaplikasikan buat kalian berdua hehehehe... Yang paling utama tetaplah semangat ngASI, apapun itu sedikit keras kepalalah untuk menyusui ^^ Sakit? tenang ada kompres, ada omaa yang biasa dimintain tolong menenangkan. Sedikit? hohoho tidak terbukti di kamu kan! Enihoo selamat yaa, selamat menjadi orangtua. Inay sehatlah selalu, kapan-kapan mainlah ke sini nak ^^ Naik kuda sama abang Devdan.. pokoknya We love you....
Langganan:
Postingan (Atom)